jpnn.com - BANGKOK - Sekali lagi, Wonderful Indonesia memikat pasar pariwisata Asia Tenggara. Kali ini, giliran warga Bangkok Thailand yang dibuat terpana. Warga Bangkok dan turis asing yang sedang plesiran di Bangkok menyemut di Platinum Fashion Mall, Bangkok, untuk menyaksikan semua keindahan Indonesia.
Rizki Handayani, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementerian Pariwisata, mengatakan, Kemenpar berusaha menampilkan Wonderful Indonesia semenarik mungkin. Mulai dari pemilihan kostum, make up artis, koreografi hingga desain panggung, dikemas sangat menarik. Seluruh desainnya diset untuk menyita perhatian pengunjung Platinum Mall dari 27-29 Mei 2016.
BACA JUGA: Satgas Indobatt dan Batalyon Perancis Gelar Latihan Bersama
Dari mulai penampilan dua wayang setinggi tiga meter, penampilan penari Bandung World Ethnic yang lincah mengajak pengunjung berjoged bersama, iringan musik tradisional yang dibawakan musisi Bandung World Ethnic, semua berkolaborasi menyajikan nuansa budaya yang Indonesia banget.
“Thailand ini pasar yang sangat strategis. Menggarap Bangkok itu sama dengan memperlakukan Singapura. Kita menjaring di kolam yang banyak ikannya,” terang Rizki Handayani, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kementerian Pariwisata, Sabtu (28/5).
BACA JUGA: Pria Ini Sangat Ingin Bunuh Diri..Tegang Abis, Tonton aja!
Faktanya, pasar wisata Thailand memang terlihat sangat seksi. Kedatangan wisatawan internasional di Thailand diperkirakan mencapai rekor tertinggi pada 2016 ini. Menteri Pariwisata Thailand, Kobkarn Wattanavrangkul, bahkan berani mengklaim hampir 30 juta orang asing datang ke kuil-kuil, pantai, dan bar di Thailand pada 2015 lalu.
Di Thailand, sektor pariwisata menyumbang sekitar sepuluh persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negaranya. Pengunjung ke Thailand diprediksi akan tumbuh menjadi 32 juta jiwa pada 2016. Itu artinya, tujuh persen lebih tinggi dari jumlah turis sebanyak 29,88 juta yang berkunjung pada 2015. Pemerintah Thailand sampai berani menargetkan pendapatan dari turis sebesar 2,3 triliun baht, (US$61,02 miliar) pada 2016. Jumlah tersebut naik dari total penerimaan 2,21 triliun baht pada 2015.
BACA JUGA: 8 Penjahat Narkoba Tewas Sejak Duterte Pimpin Filipina
“Jadi selain membidik warga Thailand, ada juga peluang menggaet orang asing yang berwisata ke Bangkok. Saya kira peluangnya tetap besar karena yang datang ke Bangkok adalah wisatawan yang negaranya sudah bebas visa ke Indonesia. Jadi selain promosi budaya dan destinasi baru, kami juga promosikan kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK),” tambah Kiki, sapaan akrab Rizki Handayani.
Yang membuat Kiki pede, jarak Bangkok–Jakarta bisa diterabas dalam waktu yang singkat. Tidak sampai lima jam, traveller sudah bisa mendarat di Bali, Yogyakarta atau Jakarta. Budayanya pun tak jauh beda dengan Indonesia. Pakaian adat Sumatera Selatan sama dengan Thailand. Bahkan untuk urusan spiritualnya sekalipun, sulit dipisahkan dengan Indonesia.
Maklum, Indonesia punya Candi Borobudur yang notabene merupakan candi Budha terbesar di dunia. “Sekarang saya sedang berupaya mendekati maskapai low cost carrier agar mau terbang dari Bangkok ke sejumlah kota destinasi wisata di Indonesia. Makin banyak maskapai yang masuk, makin bagus buat pengembangan industri pariwisata,” tuturnya.
Menpar Arief Yahya menyebut, di berbagai travel mart dan sales mission, Wonderful Indonesia menginformasikan soal kebijakan Visa Free ke Indonesia. Kemenpar juga tidak sekadar menjual Bali sebagai destinasi unggulan, tapi juga destinasi prioritas; Labuan Bajo (NTT), Danau Toba (Sumatera Utara), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Tanjung Kelayang (Kepulauan Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Morotai (Maluku Utara), serta Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur).
Bangkok juga bisa disebut kolam ikan pariwisata. Setahun lebih dari 16 juta di Bamgkok saja. "Promosi di Bangkol itu sama dengan menjaring di kolam penuh ikan, mirip Singapore," ungkap Arief Yahya. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketika Duterte dan Obama Minta Maaf
Redaktur : Tim Redaksi