jpnn.com - Liestiadi dan Tony Ho tetap merayakan Imlek sebagai bentuk menghargai tradisi tanah leluhur meski keduanya lahir, tumbuh, dan mencari nafkah di Indonesia.
Padahal, agenda dua pelatih yang punya garis keturunan Tionghoa tersebut lumayan padat pada hari H perayaan Imlek. Keduanya sibuk menuntaskan program lisensi AFC Pro. Tapi, demi perayaan Imlek, keduanya rela pulang kampung.
BACA JUGA: Imlek, Ratusan Warga Berjubel Depan Klenteng Minta Angpau ke Umat Buddha
Liestiadi merayakan Imlek bersama keluarganya di Medan, sedangkan Tony Ho di Makassar bersama keluarga besarnya.
’’Takut kualat, Mas, kalau tidak merayakannya (Imlek),’’ kata Tony Ho saat dihubungi Jawa Pos. Meski berstatus WNI, Tony masih memegang teguh kebudayaan leluhurnya.
BACA JUGA: Ikan Bandeng, Hidangan Sehat Saat Imlek
’’Saya memang lahir di Indonesia, tapi kan leluhur dari sana (Tiongkok). Dan ini (Imlek) kan salah satu tradisi yang harus kami jalani,’’ tambah mantan asisten pelatih Persebaya DU itu.
BACA JUGA: Imlek dan Kerinduan Kepada Gus Dur
BACA JUGA: Natasha Wilona Punya Doa Khusus di Imlek 2019
Bagi Tony, Imlek adalah momen yang cukup penting. Jadi, dia tidak ingin sekadar menjalankan rutinitas. Dia menganggap Imlek punya banyak makna dalam kehidupannya. ’’Makanya, kami akan jalankan seperti apa yang dilakukan leluhur,’’ tegasnya.
Filosofi itu pula yang ingin dia turunkan kepada anak-anaknya. ’’Karena saya melihat generasi sekarang itu kok sekadar merayakan,’’ imbuh Tony.
Prosesi Imlek yang dilakukan Liestiadi beda lagi. Mantan pelatih Persegres Gresik United itu memilih menyambung silaturahmi dengan keluarga besarnya.
’’Sama dengan muslim ya. Kami bersilaturahmi ke rumah keluarga terdekat. Termasuk rumah mertua juga. Setiap tahun memang seperti itu,’’ tambah pelatih 50 tahun itu.
Bagi keduanya, momen Imlek pada tahun babi ini diharapkan membawa keberuntungan. Maklum, Liestiadi maupun Tony saat ini sama-sama berstatus tanpa klub.
BACA JUGA: Imlek: Orang dengan Shio - Shio Ini Perlu Berhati - Hati di 2019
Liestiadi terakhir menangani tim Liga 3, Celebest FC. ’’Itu juga sebagai syarat agar saya bisa membuat program untuk lisensi AFC Pro,’’ kata Liestiadi.
Sementara itu, Tony terakhir menjabat asisten pelatih di Persipura Jayapura. Tapi, kontraknya sudah kedaluwarsa pada Desember 2018. Hingga saat ini, manajemen Mutiara Hitam –julukan Persipura– belum juga memberikan kepastian. Tapi, Tony ragu jika dirinya akan diberi kontrak baru.
’’Apalagi, saat ini mereka (Persipura) sudah punya pelatih baru. Tapi, saya tetap coba berkomunikasi bagaimana baiknya. Karena manajemen Persipura kan selama ini baik dengan saya,’’ katanya.
Persipura saat ini memang ditangani pelatih asal Brasil Luciano Leandro. Dia juga sudah dibantu Lydio Souza di staf kepelatihan. (gus/c7/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Imlek: Orang dengan Shio - Shio Ini Perlu Berhati - Hati di 2019
Redaktur & Reporter : Soetomo