jpnn.com - JAKARTA - Aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Bea Cukai berhasil menggagalkan peredaran sabu-sabu seberat 800 Kg yang disimpan dalam truk molen, Kamis (23/6) kemarin.
Truk tersebut datang dari Tiongkok melalui jalur laut dan berlabuh di Tanjung Priok, Jakarta, kemudian berakhir diamankan di sebuah gudang kawasan Ancol Barat III, Jakarta Utara.
BACA JUGA: Ketika Ahok Dihadapkan pada Dua Pilihan Sulit Ini
Menurut Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambudi, di dalam truk molen, pelaku menyimpan sabu-sabu tersebut di kotak besi stainless. Hal ini dilakukan agar sabu-sabu tidak terdeteksi X-Ray.
"Kami gagalkan 800 Kg sabu-sabu dari Tiongkok melalui jalur laut," kata Heru di markas Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (23/6).
BACA JUGA: Nah..Kali Ini Ahok Minta Bantuan BPK
Heru melanjutkan, pihaknya memang sudah mendeteksi akan adanya pengantaran sabu-sabu melalui jalur laut di Tanjung Priok. Namun, pihaknya menunggu dan melakukan pengintaian sehingga truk tersebut berhenti di sebuah gudang di Ancol Barat III.
"Kami juga menemukan 33 Kg sabu-sabu dalam gudang tersebut. Total 833 Kg," tandas Heru.
BACA JUGA: HMI Demo Diskotek di Gajah Mada
Sementara itu, Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, pihaknya menduga bahwa sindikat ini masih satu jaringan dengan pengungkapan sabu-sabu 45 Kg yang disimpan dalam tabung besi di Penjaringan, Jakarta Utara, belum lama ini.
Dia menyebutkan bahwa sabu-sabu masih dikendalikan dari Lapas Cipinang. Bahkan, Arman mengungkapkan, sabu-sabu dalam truk molen masih satu jaringan dengan terpidana mati Freddy Budiman.
"Bisa kemungkinan ini jaringan yang di kendalikan FB dari lapas. Makanya kita pun saat ini akan terus mendalami kasus tersebut," tandas Arman. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ooh...Sanusi Utus Ajudan Ambil Uang Suap
Redaktur : Tim Redaksi