TOP! Pesona Indonesia Membius Pameran Industri Kreatif Legendaris Inacraft 2017

Jumat, 28 April 2017 – 11:21 WIB
Pesona Indonesia. Foto ilustrasi: Kemenpar.go.id

jpnn.com - Seminar bertema 'Identity of Traditional Craft & Local WIsdom, In Modern Lifestyle' yang digelar Kementerian Pariwisata di INACRAFT 2017 berhasil menyita perhatian orang banyak.

Wirausahawan, UKM, anggota AHPADA, BPD/BPC ASEPHI, pekerja seni, pengamat handicraft hingga akademisi, semua diajak bergotong royong membangun pariwisata.

BACA JUGA: Keren! Slank Didapuk Jadi Duta Pariwisata Kalimantan Utara

“Iya, semua kami ajak sama-sama membangun pariwisata. Handicraft domainnya memang ada di Kementerian KUKM. Tapi saat sudah mulai dipamerkan, dikomersialisasi, dan dipromosikan untuk memperkuat destinasi wisata, sudah menjadi tugas dan wilayah Kemenpar. Dua-duanya harus saling support karena pariwisata menjadi core business Indonesia,” kata Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti, Kamis (28/4).

Kemenpar sadar bahwa kunci pariwisata adalah penyumbang PDB, Devisa dan lapangan kerja yang paling mudah, murah dan cepat.

BACA JUGA: Kemenpar Dorong Pentahelix Garap Potensi Wisata Budaya

PDB pariwisata menyumbangkan 10 persen PDB nasional, dengan nominal tertinggi di ASEAN. Kedua, PDB pariwisata nasional tumbuh 4,8 persen dengan trend naik sampai 6,9 persen, jauh lebih tinggi daripada industri agrikultur, manufaktur otomotif dan pertambangan.

Ketiga, devisa pariwisata USD 1 Juta, menghasilkan PDB USD 1,7 Juta atau 170 persen. Itu terbilang tertinggi dibanding industri lainnya.

BACA JUGA: Perkenalkan, Semarang Punya Objek Wisata Keren Lagi

Bahkan sampai urusan tenaga kerja, sektor Pariwisata juga terlihat sangat oke. Saat ini sumbangsihnya menyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan, atau sebesar 8,4 persen secara nasional dan menempati urutan ke-4 dari seluruh sektor industri.

Dalam penciptaan lapangan kerja, sektor pariwisata tumbuh 30 persen dalam waktu 5 tahun. “Itu sebabnya semua lini kami ajak bergotong royong membangun pariwisata. Pak menteri sering menyebutnya sebagai Indonesia Incorporated,” ungkapnya.

Lalu seperti apa tanggapan peserta seminar? Sangat positif.

Muhammad Romi Oktabirawa misalnya. Pengrajin sekaligus pengusaha batik tulis asal Pekalongan itu mengaku siap membangun pariwisata lewat usaha batiknya.

“Batik itu punya literasi cerita-cerita budaya, kisah atau mitos pembuatannya. Ini yang akan kami bangun. Kekuatannya ada di story telling. Ini bisa jadi senjata pamungkas bila dikolaborasikan dengan pariwisata,” ungkapnya.

Romi menilai story line itu penting sebagai content materi promosi. Banyak contoh destinasi yang awalnya bukan apa-apa, tidak banyak dikenal, tetapi tiba-tiba meldak setelah dieksplorasi dan dibuat ceritanya dengan baik.

"Bali dengan ciri khas budaya dalam wisatanya, Belitung dengan Laskar Pelangi, New Zealand dengan Lord of The Ringnya, Jeju Island Korea dengan ceritanya, semua bisa dikenal karena punya story telling yang kuat. Ini yang ingin saya bangun di Pekalongan," jelas dia.

Okke Rajasa juga sama. Istri mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa itu mengaku siap mendukung mendukung pariwisata Indonesia lewat Citra Tenun Indonesia (CTI).

“Pariwisata pasti kami support. Tenun tradisional Indonesia yang dipadu padankan dengan kain batik punya nilai ekonomis yang tinggi dan banyak diminati oleh berbagai kalangan, termasuk wisatawan,” ungkapnya.

Menpar Arief Yahya ikut mengapresiasi dukungan berbagai kalangan tadi. Indonesia, menurut dia kuat fashion batiknya, tangguh di handicraftnya. Dan hal itu, sudah diperkenalkan melalui festival dan carnaval yang sudah punya karakter, seperti Jember sebagai pionir dan
Banyuwangi dengan ethno-nya.

"Industri batik dan handicraft adalah industri kreatif yang sudah lama hidup dan berkembang di Indonesia," kata Arief Yahya.

Arief mengingatkan agar promosinya dilakukan dengan baik dan lebih gencar, agar bisa mengundang wisatawan mancanegara dan nusantara.

"Kalau perlu dorong INACRAFT ke level Asia, bahkan dunia. Skalanya dibuat global agar bisa mengundang wisatawan mancanegara dan nusantara," tandas Arief.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TPA Jadi Destinasi Wisata? Pati Sudah Membuktikannya


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler