Top! RSPAD Jadi Rumah Sakit Pertama Lakukan Terapi Plasma Darah

Selasa, 12 Mei 2020 – 23:38 WIB
Ilustrasi. Sampel virus corona yang diperlihatkan oleh salah seorang dokter. Foto: ANTARA

jpnn.com, JAKARTA - Menjadi rumah sakit rujukan pasien corona, RSPAD Gatot Soebroto menjadi yang pertama melakukan terapi plasma konvalesen untuk beberapa pasien.

Direktur Pembinaan dan Pengembangan RSPAD Dokter Nana Sarnadi mengatakan terapi ini memberikan hasil yang baik bagi para pasien.

BACA JUGA: Daerah Babak Belur Dihajar Corona, Lima Gubernur Minta Pemerintah Pusat Kucurkan USD 1 Triliun

Hal itu dia sampaikan dalam teleconference berkala dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, yang diunggah ke channel YouTube TNI AD, Selasa (12/5).

Menurut Nana, total ada dua pasien yang telah diberikan terapi plasma konvalesen, yang semula dirawat di ruang isolasi, sudah dapat dipindahkan ke ruang rawat biasa dengan kondisi yang baik.

BACA JUGA: Jenderal Andika Pastikan Ruangan CICU RSPAD Steril dari COVID-19

“Untuk pasien ketiga, yang baru diberikan plasma pada Rabu (6/5) lalu, kondisinya baik dan sudah diberikan terapi lagi tanggal 9 Mei,” kata Nana Sarnadi.

Nana menerangkan, pihaknya terus melakukan evaluasi setiap hari terhadap pasien untuk kemajuan klinis, laborotis, maupun radiologis.

BACA JUGA: Ini Syarat untuk Mendonorkan Plasma Darah, Tak Semua Perempuan Bisa jadi Pendonor

Setiap pasien diberikan satu kantong berisi 100 cc dalam tiga kali pemberian, dengan respons pasien yang signifikan.

“Pemberian plasma 100 cc merupakan suatu hal yang baru, karena hasil penelitian di luar diberikan 200 cc hingga 600 cc. Namun, kami sangat hati-hati karena dalam plasma, walaupun serum, ada butir-butir protein yang harus kami waspadai dengan respons reaksi alerginya, sehingga kami berikan dalam dosis lebih sedikit,” beber Nana.

Selain itu, RSPAD juga melakukan monitoring pada beberapa rumah sakit yang berencana melakukan terapi plasma konvalesen.

“Ada sembilan rumah sakit pendidikan yang sampai saat ini masih membahas soal protokol penelitian, namun kontrol protokol penelitiannya dari RSPAD,” tambah Nana.

Sementara itu, KSAD Jenderal Andika Perkasa memberikan arahan mengenai aturan tambahan penerbangan dengan syarat menyertakan keterangan hasil pemeriksaan rapid test COVID-19.

“Saya mengantisipasi adanya pihak yang datang untuk rapid test. RSPAD dapat melayani siapa saja, namun harus mengikuti jadwal RSPAD karena hasil tes itu berlaku untuk hari untuk melakukan penerbangan,” kata Jenderal Andika. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler