TOP! Si Tangan Dingin Ini

Kamis, 24 Maret 2016 – 10:47 WIB
Tampak Pelatih Lembaga Karate-Do Indonesia (Lemkari) Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara, Mogni Marasabessy pada sesi latihan kepada para atlet. FOTO: Malut Post/JPNN.com

jpnn.com - TERNATE – Meski fasilitasnya pas-pasan namun bisa meraih segudang prestasi. Ternyata fasilitas yang serba umusnya adalah semangat sebagai modal utama membuat Mogni “Ongen” Marasabessy mampu mencetak atlet-atlet berkualitas. Lewat tangan dinginnya, nama Tidore dan Indonesia pun bergema di kancah internasional.

Rumah di Kelurahan Rum Kecamatan Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), itu diramaikan orang-orang yang mengenakan dogi (pakaian karate, red). Mereka berkumpul di ruang keluarga.

BACA JUGA: Ooo..Ini Sebab Striker Arema Mandul Lawan PS Polri

Ruangan seluas 5x4 meter itu hanya berlantai semen. Tak ada matras sebagai alas. Namun para kohai (murid karate, red) tetap antusias mengambil sikap saat diperintah seorang pria berpostur tegap.

Pria itu, yang bertindak sebagai sensei (guru, red), adalah Mogni Marasabessy. Ongen sapaan akrabnya. Pria 40 tahun itu merupakan pelatih Lembaga Karate-Do Indonesia (Lemkari) Tikep.

BACA JUGA: Imbang dengan PS Polri, Arema Menyesal...

Sehari-hari, ia mengajari 50 murid bela diri asal Jepang tersebut. Seperti yang sudah-sudah, latihan hari itu berlangsung selama satu setengah jam.

“Beginilah kondisi latihan kami,” kata Ongen, sang pemilik rumah, saat mempersilakan Malut Post (Grup JPNN) menonton sesi latihan tersebut, Sabtu (19/3) lalu.

BACA JUGA: Ancelotti Ingin Boyong Ronaldo ke Muenchen

Ongen bukan orang baru di dunia karate. Ia merupakan mantan atlet profesional yang beberapa kali meraih juara di tingkat nasional. Juara 1 Merauke Open Tournament kelas 55 kilogram tahun 1986, juara 3 kejuaraan karate tingkat provinsi kelas 55 kilogram di Jayapura tahun 1988, juara 1 event Kata Junior mewakili Papua di Jakarta, juara 1 FORKI Open Tournament di Maluku Utara tahun 1994, dan juara 3 Kata Kapolda Cup di Malut tahun 1995 merupakan sederet gelar yang pernah diraihnya.

Mengenal karate sejak duduk di bangku SD, pria kelahiran 1974 ini mengaku gerakan karate telah menjadi bagian dari dirinya. Pada 1994, ia memutuskan menjadi seorang pelatih. ”22 tahun melatih karate, baru tahun ini prestasi murid saya bisa sampai ke level internasional,” tuturnya.

Ya, enam orang murid Ongen memang baru saja kembali dari ajang Southeast Asia Karate Championship SBY Cup XIII. Dalam ajang yang digelar di Mahaka Square Sport Hall Kelapa Gading, Jakarta tersebut, asuhan Ongen berhasil menyabet juara 3 dan juara harapan. Sejak 25 hingga 27 Februari, mereka berlaga di ajang internasional itu.

“Ini pertama kalinya ikut event sekelas itu, dan tahu info mengenai ajang itu juga amat tiba-tiba. Jadi persiapannya termasuk mepet,” ungkap suami dari Martini Benawan tersebut.(far/kai/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cavani: Bohong Jika Saya Tak Tertarik ke Premier League


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler