Torres Kejar Rekor Suarez

Minggu, 01 Juli 2012 – 20:16 WIB
Penyerang Spanyol, Fernando Torres. Foto: dok/JPNN

TIDAK hanya Spanyol yang mengejar sejarah di final Euro 2012. Striker Spanyol Fernando Torres juga berpeluang mencatatkan namanya dalam tinta emas apabila mengangkat trofi juara. Yakni, sebagai pemain yang menyandingkan gelar Liga Champions dan Euro di tahun yang sama.
 
Enam pekan lalu (19/5), Torres membawa Chelsea menjuarai Liga Champions kali pertama setelah menang adu penalti 4-3 atas Bayern Munchen di Allianz Arena. Torres bukan satu-satunya pemain Chelsea yang menghuni skuad Spanyol saat ini. Ada pula winger Juan Mata.
 
Jika Torres dan Mata memenangi Euro, keduanya bakal menjadi pemain keenam dan ketujuh yang mampu melakukannya. Nama-nama sebelum mereka adalah eks striker Spanyol dan Inter Milan, Luis Suarez Miramontes pada 1964 serta kuartet PSV Eindhoven (Hans van Breukelen, Ronald Koeman, Barry van Aerle, dan Gerald Vanenburg) bersama Belanda pada 1988.
 
Hanya, Torres dan Mata kemungkinan tidak akan sepenuhnya bisa menyejajarkan diri dengan kelima nama di atas yang selalu bermain di final. Torres dan Mata memang bukan pilihan reguler. El Nino " julukan Torres - tidak pernah bermain penuh selama turnamen, bahkan tidak diturunkan di semifinal. Sedangkan Mata selalu setia di bench.
 
Gelandang serang Cesc Fabregas termasuk yang berharap Torres berpartisipasi kembali di final. Padahal, Fabregas adalah pemain yang membuat Torres tersisih dari starter. "Fernando (Torres) adalah pahlawan kami empat tahun lalu (mencetak gol semata wayang ke gawang Jerman dalam final Euro 2008, Red). Pengalamannya sangat dibutuhkan," kata Fabregas kepada AS.
 
Jika duo Chelsea itu absen di final, mereka akan bergabung dengan tiga pemain yang menjadi bagian sukses klubnya kala memenangi Liga Champions tapi tidak dimainkan sekalipun saat Euro. Ketiganya adalah duo Prancis Nicolas Anelka dan Christian Karembeu, serta mantan striker Belanda Wim Kieft.
 
Pada 2000, Anelka dan Karembeu membawa Real Madrid memenangi Liga Champions. Tapi, ketika Prancis juara Euro setelah mengalahkan Italia 2-1 lewat golden goal David Trezeguet, keduanya hanya jadi pemanis bench. Sedangkan Kieft dianggap hanya hebat bersama PSV pada 1998, tapi kalah bersaing dengan Marco van Basten dan Ruud Gullit kala membela Oranje " sebutan Belanda. (dns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disaksikan 250 Juta Penonton


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler