jpnn.com, JAKARTA - Ketua Deputi Kinetik Teritorial TPN Ganjar-Mahfud, Luki Hermawan dan Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, TGB Muhammad Zainul Majdi bergerak untuk memenangkan bakal capres-cawapres yang mereka dukung di Jawa Timur.
Diketahui, Luki dan TGB mendukung bakal capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada Pilpres 2024 RI.
BACA JUGA: Hadapi Pemilu 2024, Santrine Abah Ganjar: Kedepankan Akhlakul Karimah, Jangan Terprovokasi Hoaks
Kedua tokoh pada Minggu (12/11) kemarin bersilaturahmi dengan menemui ulama sepuh Nahdlatul Ulama (NU) di Situbondo dan Probolinggo, Jawa Timur.
Adapun, tokoh yang ditemui Luki dan TGB ialah pengasuh Ponpes Syafi’iyah Salafiyah KH Aza’im, Wakil Rais Aam PBNU KH Afifudin Muhadjir, Pengasuh Ponpes Darul Mubtadi’in KH Faros El-Halimy, dan Pengasuh Ponpes Nurul Jadid KH Hamid.
BACA JUGA: Himpunan Santri Nusantara Optimistis Ganjar-Mahfud Bisa Menangi Pilpres 2024
Luki mengaku mendengar berbagai keluhan ketika bertandang menemui para kiai, seperti urusan penegakan hukum.
“Para kiai, guru-guru kami itu memiliki kegelisahan yang sama soal korupsi dan kemerosotan penegakan hukum di negeri ini," kata mantan Kapolda Jawa Timur itu kepada awak media, Minggu (12/11).
BACA JUGA: Kris Tjantra: Ganjarist & Para Petani di Sragen Bersiap Menangkan Ganjar Pranowo
Luki melanjutkan pihaknya lantas mengenalkan sosok Mahfud yang menjadi pendekar hukum sehingga keluhan tentang keadilan.
Menurutnya, para kiai sepuh kemudian memberikan isyarat mendukung bakal capres-cawapres Ganjar dan Mahfud pada Pilpres 2024 RI.
"Seperti kita tahu, Pak Mahfud adalah pendekar hukum. Jadi, arahnya memang, isyaratnya pilih Pak Mahfud,” kata dia.
Luki mengucapkan terima kasih kepada para kiai sepuh NU setalah mengungkap isyarat mendukung Ganjar-Mahfud.
Menurutnya, dukungan dari kiai sepuh NU akan memberi tambahan semangat bagi TPN Ganjar-Mahfud berkompetisi pada Pilpres 2024 RI.
“Ada ijazah (doa, red) yang secara khusus diberikan Kiai Afifudin kepada Pak Ganjar dan Pak Mahfud. Selawat, ya, tadi ijazahnya. Saya kira ini perhatian yang besar dari seorang kiai NU yang saya yakin akan membawa berkah bagi semua,” kata Luki.
Sementara itu, KH Afifudin mengaku memang mengenal dekat dengan Mahfud karena sama-sama lahir di Sampang, Madura.
"Jadi, memang sudah sangat kenal dan kalau diinginkan memilih, itu tidak seperti beli kucing dalam karung,” kata pencipta syair 1 Abad NU tersebut di rumahnya, Minggu.
Dia menekankan bahwa yang terpenting bagi ulama-ulama Situbondo adalah penegakan hukum yang adil dan pemberantasan korupsi.
“Ya, ini sudah kelihatan arahnya kemana, kan, ya,” katanya.
Selain menemui para ulama, TPN Ganjar-Mahfud melalui juru kampanye muda menghadiri deklarasi dukungan ratusan santri di Situbondo.
Acara itu dihadiri pula sejumlah organisasi kepemudaan, yakni IPNU, IPPNU, HMI, PMII, dan GP Ansor.
TGB Zainul Majdi mengatakan Ganjar dan Mahfud bukan jenis pemimpin yang dipoles ketika berbicara di hadapan para santri.
"Saya pernah berkhidmat sebagai Gubernur NTB. Ketika melihat tokoh, tidak semata karena polesan. Saya melihat rekam jejak dan penghidmatan dari keduanya (Ganjar-Mahfud, red)," katanya, Minggu.
Indonesia, kata dia, ke depan harus melihat kebutuhan untuk menjawab tantangan masa depan, yakni sosok yang terus menyuarakan keadilan.
"Tanpa keadilan susah wujudkan kemakmuran, " bebernya.
Juru kampanye muda TPN Ganjar-Mahfud Alvian menyebutkan pasangan yang didukung pihaknya sangat mewakili karakter dan semangat milenial.
“Setidaknya ada dua karakter utama anak muda menurut saya, yakni berani dan setia kawan. Keduanya ada dalam diri Pak Ganjar dan Pak Mahfud,” kata Alvian. (ast/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan