TPN Menilai Gibran Menjebak, Berbeda dengan Mahfud

Senin, 22 Januari 2024 – 17:11 WIB
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD di atas panggung Debat Keempat Cawapres Pemilu 2024 di Gedung JCC, Jakarta, Minggu (21/1). Foto : Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Mustar Bona Ventura Manurung menilai cawapres Gibran Rakabuming Raka bernafsu untuk menjebak kandidat lainnya sehingga tidak menjaga adab ketimbang menyampaikan gagasannya.

Hal ini berbeda dengan Mahfud MD, dalam acara debat keempat yang lebih menjawab esensi perdebatan ketimbang calon wapres lainnya.

BACA JUGA: Pakar Ini Bedakan Level Cak Imin & Mahfud dengan Gibran, Ada Istilah Karbitan

"Debat itu harusnya jadi pendidikan politik bagi masyarakat. Bukan jebak-menjebak. Bukan saling menjatuhkan. Apa yang disampaikan dan diuraikan Pak Mahfud terkait tema debat itu utuh, tidak mengada-ada, tidak mengawang-awang," kata Mustar Bona Ventura Manurung, Senin (22/1).

Mustar menjelaskan Mahfud MD sangat menguasai permasalahan yang didiskusikan dalam acara debat kemarin.

BACA JUGA: Mahfud dan Cak Imin Dianggap Mampu Jaga Muruah Debat Keempat Pilpres 2024

Misalnya tentang sumber daya alam (SDA) yang merupakan karunia Tuhan dan harus dinikmati masyarakat dan bukan para pejabat.

Mustar mengatakan SDA harus menjadi sumber kemakmuran bagi masyarakat.

BACA JUGA: Begini Gaya Gibran Mencari Jawaban dari Mahfud, Tom Lembong pun Disebut

Aturan yang berbelit-belit, intervensi para pejabat, pelaku birokrasi, akhirnya SDA tidak menjadi buah kesejahteraan bagi rakyat.

"Pak Mahfud menjelaskan secara gamblang, kekayaan alam yang luar biasa, ada emas, nikel, bauksit dan sebagainya seharusnya untuk kesejahteraan rakyat," tambahnya.

Sementara itu, Juru Kampanye TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Dini Ramadhani menyoroti Gibran yang cenderung ‘meledek’ kandidat lainnya dengan pertanyaan dan pernyataannya.

Hal itu juga terlihat dari gesture Gibran saat mengajukan pertanyaan dalam debat kemarin.

"Gibran tidak pantas mengikuti kontestasi Pilpres dan bukan cerminan generasi muda. Indikasinya, pertanyaan yang dia ajukan tidak dijelaskan dulu dan terlihat sengaja membiarkannya. Padahal sesuai aturan, wajib dijelaskan dahulu pertanyaan yang dimaksud, tidak menjebak dan saling menghormati. Ini sangat tidak terlihat dari Gibran," paparnya.

Dini menilai Gibran juga tidak fokus menyampaikan gagasannya sehingga lebih bernafsu menjebak kandidat lainnya dengan pertanyaan dan pernyataan yang remeh-temeh.

Maka tidak heran, lanjut Dini, jika Mahfud menilai pertanyaan dan pernyataan Gibran soal ‘greenflation’ dinilai 'ngawur' dan 'receh'.

"Pak Mahfud punya rekam jejak yang lebih jelas membangun good governance ketimbang Gibran. Semua hal bisa dijawab Pak Mahfud dan selama ini sudah dikerjakannya. Begitu juga dengan Pak Ganjar. keduanya penuh pengalaman dan kerja nyata. Saya beri nilai seribu untuk performa debat Pak Mahfud," ujarnya.

Sebagai gambaran, strategi Gibran yang bertanya mengenai masalah teknis dan spesifik ini juga memicu sikap dari Muhaimin Iskandar.

Muhaimin yang akrab dipanggil Cak Imin menyindir Gibran soal etika dan mengingatkan putra Presiden Jokowi itu bahwa debat calon wapres levelnya untuk pengambilan kebijakan bukan untuk main tebak-tebakan.

Seperti diketahui, KPU menggelar Debat Keempat untuk cawapres dengan tema 'Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria dan Masyarakat Adat, serta Desa'. (jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler