jpnn.com, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud meyakini ada kecurangan dalam proses Pilpres 2024.
Juru bicara Ganjar-Mahfud, Chico Hakim, mengatakan indikasi kecurangan cukup banyak.
BACA JUGA: TPN Ganjar-Mahfud Bakal Bentuk Tim Hukum untuk Memperkarakan Kecurangan Pemilu
“Ada pencoblosan di siang hari di rumah warga setelah istirahat makan siang. Yang dicoblos itu kertas suara yang golput atau surat suara cadangan. Ada juga surat suara yang sudah dicoblos. Itu terekam oleh relawan dan saksi kami. Kami juga memiliki rekaman yang dikirimkan masyarakat,” ungkap Chico.
Menurut Chico, bicara kecurangan bukan hanya di hari pencoblosan melain juga yang dilakukan secara terstruktur, sistematis dan massif.
BACA JUGA: Banyak Kecurangan, 3 Wilayah di Sumsel Lakukan Pemungutan Suara Ulang
Dia mengatakan itu terjadi tidak hanya saat pencoblosan, tetapi sejak sebelum pencalonan.
“Video-video yang dibuat masyarakat sipil seperti film Dirty Vote itu memperjelas adanya kecurangan. Kita mengetahui banyak juga pelanggaran oleh KPU dan Bawaslu. Pelanggaran yang sudah mendapatkan teguran secara keras oleh DKPP," imbuhnya.
BACA JUGA: Elite MUI Angkat Bicara soal Isu Kecurangan Pemilu 2024
Chico mengatakan TPN betul-betul serius menindaklanjuti indikasi kecurangan. TPN bekerja sama dengan Timnas Anies-Muhaimin dan dengan koalisi masyarakat sipil untuk membawa dugaan kecurangan ke Bawaslu, kemudian ke MK.
Hasil real count KPU hingga data masuk sebanyak 71,46% menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan 58,57% suara. Sedangkan Anies-Muhaimin meraih 24,26% suara dan Ganjar-Mahfud dapat 17,17% suara.
Kalau real count data masuk 100%, perolehan suara tidak berubah, itu artinya pasangan Prabowo-Gibran memenangkan Pilpres 2024 dengan satu putaran padahal, data TPN menunjukkan Pilpres 2024 seharusnya berlangsung dua putaran.
“Seharusnya berapa suara Ganjar-Mahfud? Menurut hitungan kami, intinya Pilpres ini harusnya masuk ke putaran kedua. Detailnya tidak bisa kami sampaikan di sini,” kata Chico. (flo/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi