jpnn.com, JAKARTA - Pameran dagang terbesar se-Asia Tenggara Trade Expo Indonesia Virtual-Exibition (TEI-VE) 2020 bertema Sustainable Trade in Digital Era resmi dibuka di tengah pandemi COVID-19 oleh Presiden Joko Widodo secara virtual.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berharap, acara ini bisa menjadi terobosan peningkatan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Sebab, acara ini bisa menjadi jembatan antara eksportir dalam negeri dengan mitra bisnisnya di seluruh dunia.
BACA JUGA: Mendag Sebut Neraca Perdagangan Surplus di Tengah Pandemi Covid-19
"Trade Expo Indonesia ke-35 Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020 hadir membawa terobosan untuk menjembatani hubungan para eksportir Indonesia dengan mitra bisnisnya di seluruh dunia yang terbatas ruang geraknya secara fisik," kata Agus.
Penyelenggaraan pameran dagang terbesar di Asia Tenggara tahun 2020 ini untuk pertama kalinya diselenggarakan secara virtual menggunakan teknologi IT terkini.
BACA JUGA: Jenita Janet Menikah Lagi, Curhatan Mantan Suami Penuh dengan Perselingkuhan
Hal ini dilakukan sebagai upaya Kementerian Perdagangan dalam mentransformasi sistem pelaksanaan pameran dagang yang semula dilakukan secara tatap muka ke sistem online sesuai dengan implementasi kebijakan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah di masa tatanan normal baru.
"Kami optimistis, dengan kelebihan pada sistem virtual, penyelenggaraan Trade Expo Indonesia tahun ini bisa memberikan kontribusi pada peningkatan ekspor, walaupun dengan capaian yang akan sulit untuk menyamai hasil penyelenggaraan TEI pada 2019 lalu, yang berhasil mencatatkan transaksi USD 10,96 miliar," ujarnya.
BACA JUGA: Wanita di Video Begituan Mirip Gisel Diduga Sedang Mabuk
Mendag menambahkan, TEI-VE mendapat antusiasme yang sangat tinggi dari para eksportir, yang dibuktikan dari jumlah pejuang ekspor yang mendaftar mencapai 690 pelaku usaha, dari target semula sebanyak 300.
“Selain itu, hingga 10 November 2020 pukul 10.30 WIB kami mencatat 3.870 buyer terdaftar dari 109 negara melalui pendaftaran online maupun melalui perwakilan RI di luar negeri,” jelas Mendag.
Dalam kesempatan tersebut, Mendag juga mengatakan pada 15 November 2020, RI akan menandatangani mega Free Trade Agreement (FTA) yakni Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang dinilai penting bagi perdagangan RI.
“Perjanjian ini penting dan amat berpeluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor Indonesia dengan negara-negara ASEAN serta China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru,” tukas Mendag.
Sebagaimana pelaksanaan TEI tahun-tahun sebelumnya, acara ini digelar tidak menggunakan dana APBN. Karena itu, apresiasi diberikan kepada PT. Debindo selaku co-organizer serta para sponsor.
Wujud kolaborasi yang sinergis antara pemerintah dan swasta dalam mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia, yang Insyaallah akan kembali terwujud pada penyelenggaraan tahun ini.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy