Tradisi Ramadan Unik di Seluruh Dunia

Senin, 04 Juni 2018 – 22:12 WIB
Bertrand Antolin bersama Raffi Ahmad dan Billy saat berziarah ke makam Olga Syahputra. Foto: Instagram

jpnn.com - Islam adalah agama yang tumbuh paling cepat di dunia dan memiliki jumlah umat terbesar kedua di dunia dengan lebih dari 1,6 miliar orang.

Selama Ramadan, umat Islam di seluruh dunia bergabung dalam doa dan puasa selama 30 hari.

BACA JUGA: Menjaga Aqidah tanpa Pamrih

Selain itu, ada beberapa tradisi unik di beberapa negara saat bulan Ramadan. Seperti dilansir laman Gulf News.

1. Mesaharaty - panggilan bangun

BACA JUGA: Pemprov DKI Imbau Pemudik Cek Kesehatan

Bangun untuk makan sahur merupakan suatu tantangan bagi umat muslim, terutama karena Ramadan adalah saat ketika kebanyakan orang tetap terjaga sampai larut malam dengan keluarga dan teman-teman.

Tetapi bagaimana jika Anda memiliki panggilan bangun pribadi? Di sejumlah negara Arab, seorang Mesaharaty atau seorang 'penelepon malam' berjalan di jalan-jalan desa sambil memukul drum yang lembut dan memanggil untuk menandai waktu untuk sahur.

BACA JUGA: Ketua BAZNAS: Pengumpulan Zakat Harus Sesuai Undang-undang

Di negara-negara seperti Arab Saudi, Yaman dan Mesir, tradisi ini masih merupakan praktik umum di desa-desa, di mana ‘Al Tabbeil’ atau drummer memanggil nama keluarga masing-masing saat dia lewat.

Mereka tidak menuntut pembayaran, tetapi orang biasanya memberi pekerja yang tak kenal lelah ini dengan hadiah di akhir Ramadan.

2. Midfa Al iftar

Sebuah tradisi yang dimulai pada saat di mana tidak ada telepon untuk menandai Maghrib, ini adalah salah satu yang sudah pasti merupakan ujian waktu dan teknologi.

Ledakan kanon pertama diyakini telah dimulai di Mesir,.

Hari ini, kanon mengingatkan pada tradisi dan lebih simbolis daripada suatu kebutuhan.

Di UAE, ada berbagai lokasi di mana kanon bunyikan untuk memberi sinyal akhir hari puasa.

Telah dipahami bahwa tradisi ini pertama kali tertangkap di UAE di Sharjah, sebelum 1950-an dan kemudian datang ke Dubai pada 1960-an.

3. Fanous - the Ramadan lampion

Tradisi Ramadan lain yang indah yang diyakini berasal dari Mesir adalah lampu Ramadan atau lampu lentera yang berwarna cerah dan unik.

Lentera, yang disebut fanous atau fawanees, telah menjadi simbol Ramadan.

Terbuat dari logam dan kaca, lentera ini hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran.

4. Padusan - Memurnikan jiwa

Bagi Muslim Indonesia yang berbasis di Jawa, padusan adalah tradisi. Padusan adalah ritual di mana umat Islam mandi di kolam alam di kota, yang bertujuan untuk memurnikan tubuh dan jiwa. Ini dilakukan sebelum Ramadhan dimulai, sebagai persiapan untuk bulan doa dan puasa.

5. Nyekar - lingkaran kehidupan

Adat istiadat Indonesia lainnya, nyekar adalah tindakan memberi hormat kepada para leluhur sebelum Ramadan dimulai.

Ritual ini didasarkan pada keyakinan Muslim Jawa bahwa Ramadan menandai akhir dari satu siklus kehidupan dan awal dari yang lain.

Di beberapa daerah pedesaan, tindakan ini disertai dengan persembahan untuk leluhur mereka.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siap-siap, Puncak Mudik Warga Jakarta Diprediksi 8 Juni


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler