jpnn.com - PARIS - Ratusan keluarga yang berduka datang menghadiri upacara untuk memperingati penumpang yang tewas dalam kecelakaan pesawat Germanwings digelar di lokasi bencana di Pegunungan Alpen Prancis, Jumat (24/7).
Lebih dari 300 anggota keluarga melakukan perjalanan ke wilayah tersebut pada hari Jumat, tepat empat bulan setelah A320 Airbus kecelakaan.
BACA JUGA: Blaaarrr! Markas ISIS Digempur Sejak Pagi masih Gelap
Sisa-sisa yang tak dikenal dari 150 korban dikuburkan pada hari Kamis malam di sebuah pemakaman di kota Le Vernet, menjelang upacara peringatan.
BACA JUGA: Heboh! Anggota Parlemen Seksi Menyusui saat Sidang Paripurna
Wali Kota Francois Balique mengatakan mereka telah ditempatkan di sebuah kuburan massal.
"Untuk keluarga korban, itu adalah pemakaman kedua karena mereka telah mengubur sisa-sisa orang yang mereka cintai yang bisa diidentifikasi dengan DNA," katanya kepada AFP.
BACA JUGA: Ledakan di Pabrik Petasan Italia Tewaskan Tujuh Orang
Pesawat itu jatuh pada tanggal 24 Maret selama penerbangan dari Barcelona ke Dusseldorf, membunuh semua orang di kapal.
Tim investigasi percaya co-pilot Andreas Lubitz sengaja menabrakkan pesawat ke gunung, setelah mengunci kapten dari kokpit. Ada penumpang dari 18 negara yang ikut dalam penerbangan itu, sebagian besar Spanyol dan Jerman.
Semua sisa-sisa jenazah yang bisa diidentifikasi oleh polisi Prancis dikembalikan ke keluarga mereka untuk dimakamkan.
Suasana Tegang
Kepala eksekutif maskapai penerbangan Lufthansa, pemilik Germanwings, tidak menghadiri upacara tersebut, Jumat. Carsten Spohr terlibat dalam perselisihan dengan beberapa keluarga terkait pembayaran kompensasi.
Orang tua dari 16 mahasiswa Jerman, yang kembali dari perjalanan sekolah, mengatakan bahwa Spohr sama sekali tidak meminta maaf atas kecelakaan itu.
Dalam sebuah surat terbuka mereka mengatakan tawaran kompensasi sebesar 60,000 pounds dan 93.000 pounds oleh Germanwings dianggap sangat menghina para pihak keluarga korban.
Seperti dilansir laman AFP, Jumat (24/7), juru bicara Lufthansa mengatakan "suasana tegang" itulah yang menyebabkan Spohr tidak akan menghadiri upacara peringatan tersebut.
"Dia tidak ingin mengganggu upacara itu dengan masalah ini," tambah juru bicara.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemadam Kebakaran Kroasia Berjuang di Tengah Puncak Kunjungan Wisata
Redaktur : Tim Redaksi