MOSKOW - Kecelakaan pesawat buatan Sukhoi yang menabrak gunung ternyata bukan yang pertama kali dialami burung besi pabrikan Rusia. Jauh Sebelum Sukhoi Superjet 100 menabrak tebing Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (9/5) lalu, ternyata pesawat tempur buata pabrik yang sama juga pernah mengalami insiden serupa.
Dilansir dari Wikipedia, pada 12 Desember 1995 lalu dua pesawat tempur Sukhoi milik negeri komunis itu jatuh di Vietnam. Saat itu dua pesawat masing-masing jenis Su-27s dan Su-27UB dari Russian Knights (tim aerobatik angkatan udara Rusia), mengalami kecelakaan saat perjalanan pulang dari sebuah acara air show di Malaysia, menuju pangkalan udara Cam Ranh, Vietnam untuk mengisi bahan bakar.
Dua elang baja tersebut terjerembab di kawasan perbukitan di kawasan tersebut. Selain menghancurkan pesawat, empat penerbang tempur Rusia tewas akibat insiden itu. Mereka adalah Kolonel Boris Grigoryev, Letnan Kolonel Nikolai Grechanov, Nikolai Kordyukov dan Aleksandr Syrovoy.
Demikian halnya dalam tragedi kali ini. Sukhoi Superjet 100 yang dikenal sebagai pesawat versi sipil buatan Sukhoi itu hancur setelah menabrak tebing Gunung Salak.
Terkait penyebab jatuhnya pesawat Superjet, Magomed Tolboev yang dikenal sebagai salah seorang test pilot terbaik Rusia menduga minimnya persiapan sebelum penerbangan menjadi penyebab musibah tersebut. Sebab, pilot tidak dibekali dengan data medan yang bakal dilalui dalam penerbangan untuk demo tersebut.
Namun demikian, mantan test pilot Rusia lainnya Mikhail Makarov menyebut terlalu dini untuk menyimpulkan minimnya persiapan sebelum penerbangan sebagai penyebab jatuhnya pesawat yang dipoloti bekas kosmonot itu. ‘’Anda bisa menemukan penyimpangan dalam hal apapun, ‘’ ujar Makarov seperti dikutip BBC, Kamis (10/5).
‘’Tidak ada yang mampu memperkirakan semua kemungkinan, terutama jika cuaca tidak pasti dan anda terbang di atas daerah pegunungan,’’ pungkasnya.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Protes Rumah Digusur, jadi Bomber Bunuh Diri
Redaktur : Tim Redaksi