jpnn.com - JAKARTA - Tragedi Kanjuruhan: Terungkap Penyebab Briptu Fajar & Brigadir Andik Gugur.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan penyebab gugurnya dua anggota Polri dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10).
BACA JUGA: Detik-detik Mencekam Tragedi Kanjuruhan versi Bek Asing Arema FC
Kedua anggota polisi itu ialah Briptu Fajar Yoyok Pujiono yang merupakan anggota Polsek Dongko, Trenggalek, dan Brigadir Andik Purwanto anggota Polsek Sumbergempol, Tulungagung.
Jenderal bintang dua itu menyebut Briptu Fajar dan Brigadir Andik gugur lantaran berdesak-desakan dengan penonton lainnya di pintu 12 Stadion Kanjuruhan.
BACA JUGA: Kanjuruhan Mangindaan
Briptu Fajar dan Brigadir Andik kekurangan oksigen, sehingga menjadi bagian dari 1125 korban yang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan itu.
"Karena desak-desakan, kurang oksigen," kata Dedi saat dikonfirmasi, Selasa (4/10).
BACA JUGA: Pelatih Arema FC Singgung Soal Aparat dalam Tragedi Kanjuruhan
Alumnus Akpol 1990 itu menyebut kedua anggota Polri tersebut ditemukan di pintu 12 Stadion Kanjuruhan.
"Ditemukannya di pintu 12," ujar Irjen Dedi.
Kekurangan Oksigen Akibat Gas Air Mata
Menurut Dedi, ratusan korban meninggal dunia karena kekurangan oksigen setelah petugas menembakkan gas air mata.
"Sebagian besar, kan, meninggalnya karena kekurangan oksigen," tutur Dedi Prasetyo.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan kepada Briptu Fajar dan Brigadir Andik yang gugur dalam menjalankan tugas pengamanan saat tragedi Kanjuruhan.
Briptu Fajar dan Brigadir Andik naik pangkat setingkat lebih tinggi dari sebelumnya.
"Sudah dinaikkan pangkat luar biasa anumerta setingkat lebih tinggi," ujar Dedi.
Tragedi Kanjuruhan mengakibatkan ratusan Aremania tewas seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya.
Versi Polri, tercatat sebanyak 125 orang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan. (cr3/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama