jpnn.com - Dua sejoli Chrisman Reynold Simarmata, 27, dan Juliana, 25, menjadi korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Senin (18/60. Padahal, keduanya sudah bertunangan dan dalam waktu dekat melangsungkan pesta pernikahan.
Sampai Rabu (20/6) petugas gabungan dari Basarnas dan kepolisian serta dinas perhubungan belum juga menemukan keduanya. Lasmaria Boru Rumapea, ibu Reynold, tak dapat membendung air mata. Tangisnya semakin menjadi lantaran Reynold dan Juliana berencana melangsungkan pernikahan tahun depan.
BACA JUGA: Korban Selamat Cerita Detik-detik KM Sinar Bangun Tenggelam
”Kaubilang janji datang hari Selasa, kutunggu-tunggu tidak adanya. Pulangkan si Juli (Juliana) itu,” kata Jon Clinton, adik Reynold, menirukan perkataan ibunya, menangisi kejadian yang menimpa mereka saat ini.
Jon menceritakan, memang rencananya Selasa (19/6) Reynold membawa Juliana ke kediaman mereka. Tujuannya ialah membahas rencana pernikahan mereka tahun depan.
BACA JUGA: KM Sinar Bangun Tenggelam di Kedalaman 300-500 Meter
”Sekitar empat tahun mereka sudah berpacaran. Nah, Selasa lalu mau dibahas pernikahannya,” kata Jon saat berbincang-bincang dengan Metro Siantar (Jawa Pos Group) kemarin.
Untuk mendapatkan kepastian kabar anaknya, ayah dan abang Reynold berangkat menuju Tigaras, Kabupaten Simalungun, untuk kali kesekian. J. Simarmata, ayah Reynold, membawa jas dan sepatu untuk persiapan jika tubuh anaknya ditemukan.
BACA JUGA: Kapasitas KM Sinar Bangun Hanya untuk 43 Orang
”Memang bukan kita inginkan kejadian ini, Bang. Tapi, kalaupun abang meninggal, ya mudah-mudahan jasadnya ditemukan. Tadi pagi bapak sama abang ke sana udah bawa jas sama sepatu abang,” terang Jon dengan tatapan kosong.
Dua sejoli itu menjalani hubungan jarak jauh meskipun rumah mereka hanya berjarak sekitar 500 meter. Reynold bekerja di PT STTC Pematangsiantar, sedangkan Juliana bekerja di salah satu bank di Kota Depok.
Juliana pulang ke Pematangsiantar bertepatan dengan libur perayaan Idulfitri. Memanfaatkan libur kerja, keduanya berangkat ke Pulau Samosir untuk sekadar jalan-jalan membuang penat. Rupanya perjalanan itu menjadi perjalanan terakhir keduanya sampai kapal yang mereka tumpangi tenggelam di perairan Danau Toba.
Kisah pilu pasangan Reynold dan Juliana juga dialami Tri Suci Ulandari, 24, penumpang KM Sinar Bangun yang dipastikan tewas setelah jenazahnya ditemukan Selasa lalu.
Jenazah warga Dusun Ingin Jaya, Kecamatan Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi NAD, itu dijemput pihak keluarga dari ruang jenazah RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar sore harinya untuk dimakamkan di kampung halaman.
Dedy Suhendri, salah seorang anggota keluarga yang hadir pada saat penjemputan jenazah, menceritakan bahwa korban pergi ke Simalungun dengan tujuan bertemu Apri Franyoto, tunangannya. Sampai kemarin jenazah Apri belum ditemukan.
”Sepupu saya ini pada hari Sabtu lalu (16/6) berangkat dari Aceh ke rumah tunangannya di Tiga Balata. Saya dapat informasi, saat berada di Tiga Balata, sepupu saya pergi bersama tunangannya dan dua saudara tunangannya ke Tigaras hingga tertimpa musibah ini,” jelas Dedy menceritakan keberadaan korban di Simalungun.
Sementara itu, kerabatnya yang lain menyebutkan, sedianya korban bersama tunangannya, Apri, melangsungkan pernikahan pada Januari 2019. Namun, takdir berkata lain.
”Sabtu malam korban Tri Suci tiba di Tiga Balata. Sebelum kejadian mereka permisi mau ke Tigaras, tapi ternyata kejadian yang sangat mengejutkan ini terjadi,” ujar Risman, pria paro baya yang mengaku sebagai paman korban Apri. (gid/adi/esa/JPG/c9/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Lakukan Investigasi Kecelakaan KM Sinar Bangun
Redaktur & Reporter : Soetomo