Tragedi Sriwijaya Air: Pramugari Mia Ambil Cuti Tepat Saat Jasadnya Dikubur

Kamis, 21 Januari 2021 – 00:26 WIB
Mendiang pramugari Sriwijaya Air Mia Tresentyana Wadu (kiri) bersama sang ayah, Zed Wadu. Foto: Istimewa/Radar Bali

jpnn.com, DENPASAR - Jenazah Pramugari Sriwijaya Air Mia Tresentyana Wadu, 23, tiba di rumah duka di Jalan Tirta Gangga, Renon, Denpasar, Bali, Rabu sore (20/1).

Tak ada firasat keluarga, jika Mia -sapaan Mia Tresentyana Wadu-, pramugari cantik asal Denpasar, Bali, ini ikut menjadi korban kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 di perairan Pulau Seribu.

BACA JUGA: Jokowi Saksikan Penyerahan Santunan dari Sriwijaya Air kepada Keluarga Korban SJ 182, Sebegini Nilainya

Seperti mimpi tetapi nyata. Mia telah tiada dan menghadap Sang Pencipta untuk selama-lamanya.

Padahal, jauh sebelum musibah menimpanya, ia berjanji akan cuti dan pulang ke rumah.

BACA JUGA: Buka-bukaan Pasien Wisma Atlet yang Begituan Sejenis dengan Perawat, Ya Ampun

Seperti disampaikan ayah Mia, Zed Wadu. Ditemui, Rabu (20/1), ia mengatakan bahwa sekitar akhir Desember 2020, mendiang Mia sempat menelepon dan berkabar bahwa mendiang almarhumah berencana untuk mengambil cuti pada tanggal 21 Januari 2021.

Bahkan, kata Zed Wadu, putrinya itu juga berencana mengajak teman pramugari untuk tinggal berlibur di Bali.

"Mereka mau masak-masak di sini, ternyata takdir berkata lain. Hari ini tanggal 20, dia tiba di rumah seperti ini (dalam kondisi sudah menjadi jenazah). Bahkan 21 besok, jasadnya sudah dikuburkan," kenangnya sambil mengusap air mata.

Sementara itu, Ida Ade Kade Widia, 22, teman mendiang Mia mengatakan, bahwa almarhumah merupakan sosok pekerja keras, pandai bergaul, dan humble.

Sebagai teman, Dayu -sapaan Ida Ade Kade Widia- yang merupakan satu bangku semasa SMA dengan Mia dan kini bertugas di maskapai Lion Air mengaku sangat meresa kehilangan sosok teman seperti Mia.

"Kami sama-sama memiliki cita yang sama. Merantau berjuang bareng. Akhirnya cita-cita kami tercapai," kenangnya.

Dayu mengaku terakhir kali bertemu Mia sekitar 31 Desember 2020. Ia pun mengaku sangat terpukul dan sedih dengan musibah yang menimpa sang sahabat.

“Tiba-tiba kami berdua teman satu kos diberikan kuasa untuk membawa jasad Mia dari Jakarta ke Bali,” ujar Dayu sembari menangis. (rb/dre/pra/JPR)

 

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler