jpnn.com - PADANG - Seorang suami tega membunuh istrinya secara keji di Jorong V Suku, Nagari Sungai Puar, Kecamatan Sungai Puar, Kabupaten Agam, Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
Setelah menikam istrinya, Dila Anisa (23) berkali-kali, sang suami, Rian Fitria (24) mencoba bunuh diri, Selasa malam (17/11).
BACA JUGA: Anggota Sindikat Modus Teriak Ban Mobil Kempes Dibekuk
Saat sekarat, keduanya berpelukan, sementara buah hatinya yang masih berumur tujuh bulan menangis di antara genangan darah kedua orangtuanya. Peristiwa ini pun membuat gempar warga setempat.
Menurut Noval (17), adik kandung Rian Fitra, saat kejadian dirinya yang tidur di kamar bagian belakang tersentak mendengar suara erangan minta tolong dari arah kamar kakak kandungnya pada bagian depan.
BACA JUGA: Nyahok Lu! Ustaz Gadungan Tipu Pembantu, Kena 7 Tahun Penjara
Ia tahu persis, suara itu adalah suara kakak iparnya. Saat bersamaan, Ia juga mendengar ada suara bayi yang menangis keras dari arah yang sama.
Memang, saat kejadian hanya empat orang yang berada di rumah tersebut, di antaranya kakak kandungnya bernama Rian Fitra, kakak iparnya bernama Dila bersama bayinya yang baru berusia sekitar enam bulan, serta Noval sendiri. Rumah yang ditempati itu merupakan rumah neneknya Rian Fitra.
BACA JUGA: Bandar Narkoba Sasar ABG, Akhirnya Dicokok Polisi, Syukurin!
“Ketika terbangun mendengar suara minta tolong dan bayi menangis, saya lalu keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi. Namun antara kamar belakang dengan kamar depan, itu ada pintunya, dan pintu itu terkunci. Saya lalu buka pintu belakang lalu masuk rumah bagian depan melalui jendela yang saya buka paksa,” tutur Noval.
Setelah berada di ruangan depan, Noval langsung menuju kamar kakak kandungnya, yang waktu itu tidak terkunci. Noval kaget, ketika melihat kakak kandungnya memegang pisau dapur dan menghujami perut sang istri.
Melihat hal itu, spontan Noval merangkul kakaknya dan merebut pisau yang ada dalam genggaman kakak kandungnya yang waktu itu sudah dalam kondisi lemah.
Dengan penuh rasa takut, Noval lalu bergegas keluar rumah untuk memberitahu kejadian tersebut kepada orangtua dan keluarganya yang tinggal di sebelah rumah tersebut.
Ketika kembali ke kamar, Noval bersama orangtua dan sejumlah keluarganya melihat kakak kandung dan kakak iparnya sudah terkapar bersimbah darah dalam kondisi berdekapan. Sementara sang bayi terus menangis.
Seketika, suasana di tempat itu gempar. Pihak keluarga langsung membawa pasangan ini ke RSAM Bukittinggi. Setelah menjalani perawatan beberapa menit di IGD RSAM, Dila tidak tertolong lagi kerena banyak kehabisan darah.
Sementara, Rian sendiri dalam kondisi kritis masih menjalani perawatan intensif di IGD RSAM Bukittinggi karena juga mengalami luka tusukan di perutnya yang diduga dilakukannya sendiri setelah menghabisi isterinya.
Pihak kepolisian yang mendapat laporan itu langsung melakukan olah TKP di kamar terjadinya pembunuhan dan menemukan sebilah pisau sepanjang sekitar 30 Cm di dalam lemari dalam kondisi masih tersisa darah kering yang langsung diamankan pihak kepolisian sebagai barang bukti.
Polisi menyebutkan, di tubuh Dila, ditemukan belasan luka tusuk. Luka yang besar juga terdapat pada tangan sebelah kanan.
Sementara sanga suami, Rian mengalami lima tusukan di bagian perut. Ususnya juga robek karena sabetan pisau. Kuat dugaan kalau Dila dibunuh sendiri oleh suaminya. Setelah menghabisi nyawa orang kesayangan, Rian menusukan pisau ke perutnya.
”Kemungkinannya, Rian mencoba bunuh diri,” terang Kapolsek Banuhampu Sungai Puar, Kompol Jefrizal Jarun.
Atas permintaan keluarga, jenazah Dila tidak dilakukan autopsi dan langsung dimakamkan.
“Selain ada permintaan dari keluarga untuk tidak dilakukan outopsi, kematian korban juga sudah jelas dan kita rasa tidak perlu outopsi,” terang Jefrizal.
Pasangan muda ini diduga terlibat pertengkaran hebat karena urusan rumah tangga, hingga berujung pada penikaman.
Orangtua Rian, Amrizal (51) mengatakan hubungan anaknya dengan istrinya baik-baik saja. Pada Senin (16/11) sore, Rian menjemput istri dan anaknya ke rumah sang mertuanya di Tigo Baleh, Bukittinggi dan dibawa ke rumah orangtuanya di Jorong V Suku, Nagari Sungai Puar Kecamatan Sungai Puar Kabupaten Agam.
Memang, Rian sendiri seorang sopir di Jakarta dan sudah sebulan tidak pulang.
“Mengenai motif semua ini, kita masih menunggu Rian pulih sampai bisa dimintai katerangan,” kata Jefrizal.(jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dokter PNS Anggota Sindikat Hewan Langka
Redaktur : Tim Redaksi