jpnn.com - TASIK – Bencana tanah longsor terjadi di jalur kereta Km 238+0/1, tepatnya di Kampung Cinere, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (16/8) malam. Tragedi itu merenggut satu nyawa, petugas pengecekan titik rawan jalur kereta api bernama Maman Emen (52).
Tanah tebing setinggi kurang lebih 10 meter di pinggir jalur kereta itu longsor sekitar pukul 23.40, ketika hujan deras mengguyur lokasi. Longsoran tanah menutupi jalur rel kereta api sepanjang 10 meter, sehingga tidak bisa dilewati.
BACA JUGA: Bule Jerman Mengemis di Bali, Sehari Bisa Mengantongi Sebegini
Saat longsor terjadi Maman sedang berada di lokasi, sedangkan tiga rekannya mengecek ke arah lainnya. Tanpa diduga tebing tanah dimana lokasi pengecekan Maman longsor dan menimpanya. Rekan-rekannya sadar setelah Maman tidak bisa dihubungi. "Karena nggak kedengaran longsornya," ungkap Mahmud (50), salah seorang rekan maman saat pengecekan.
Kata Mahmud, saat pengecekan jalur kereta, pukul 23.00, dia, Maman dan dua temannya lagi berpencar. Maman mengecek ke arah Ciawi-Tasikmalaya. Adapun, Mahmud sebaliknya, ke arah Garut. Sedangkan, dua temannya lagi mengecek tebing dari atas atau tepi jalan raya.
BACA JUGA: Ironis, Gantung Diri di Malam Pernikahan
Pukul 23.30, Mahmud berkoordinasi dengan teman-temannya. Saat dia tidak bisa menghubungi alat komunikasi Maman. Mahmud dan teman-temannya curiga. Dia khawatir ada apa-apa dengan temannya itu. Mereka lalu mengecek ke jalur kereta yang diperiksa Maman. Saat hujan deras, mereka menyusuri rel yang menjadi jalur utama kereta api di selatan Jawa itu.
Sekitar 500 meter dari pos jaga, Mahmud dan teman-temannya menemukan longsoran besar. Tebing tanah setinggi 15 meter, longsor dan menutup badan rel.
BACA JUGA: Lulusan SMA Dominasi Jumlah Pengangguran, Ini Datanya
Mahmud yang mencurigai Maman tertimbun longsoran lalu melapor ke Polsek Kadipaten dan atasannya di PT KAI. Polisi lalu datang ke lokasi.
Kapolsek Kadipaten AKP Hima Rawalasi mendapat laporan tersebut polisi dan petugas PT KAI melakukan pencarian dan evakuasi Maman. Sekitar pukul 02.30 Maman berhasil dievakuasi, korban tertimbun tumpukan tanah setinggi 1 meter. "Korban ditemukan sudah meninggal," tuturnya.
Usai dievakuasi, jenazah Maman langsung dibawa ke kamar mayat untuk ditindak lebih lanjut. Setelah itu, jenazah tersebut langsung dibawa ke kediamannya di Malangbong, Kabupaten Garut.
Manager Humas Daop II Bandung Prawoto mengungkapkan rasa bela sungkawanya kepada keluarga Maman, petugasnya yang meninggal dunia saat bertugas. Kejadian tersebut merupakan kecelakaan kerja yang sudah terjadi dan tidak bisa diubah lagi. “Kami turut berduka dengan musibah yang menimpanya,” ujarnya. (rga/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jual Kacamata Laser Palsu, Omzetnya Menggiurkan
Redaktur : Tim Redaksi