Dengan fakta itu, rencana akuisisi perusahaan tambang batubara tertunda. Skema awalnya, renacan tersebut ditarget kuartal kedua 2012 mendatang. "Kami akan selesaikan pinjaman terkait kapal senilai USD 50 juta,” tutur Danny S de Mita, Direktur Utama TRAM, di Jakarta, Rabu (9/5).
Pinjaman itu akan diselesaikan melalui klaim asuransi atas kapal perseroan bernama Lentera Bangsa. Kapal itu merupakan kapal sewaan CNOOC. Diperkirakan penyelesaian kewajiban itu akan dilakukan akhir Juli 2012. Selanjutnya, perseroan akan fokus pada proses akuisisi. ”Mudah-mudahan berjalan lancar sehingga kami bisa fokus,” harap Danny. Sementara untuk membiayai akuisisi, perseroan mempertimbangkan sejumlah sumber pendanaan. Diantaranya pinjaman bank dan rights issue.
Untuk dana awal, perseroan mengajukan pinjaman kepada perbankan untuk aksi korpoarsi itu. Hanya, pihak perbankan menolak menyusul adanya insiden terbakarnya FSO Lentera Bangsa. ”Kami akan menunggu hingga proses penggantian kelar,” terang Danny.
Rencana penerbitan saham terbatas (rights issue) demikian. Perseroan berencana melancarkan rights issue guna memenuhi kebutuhan ekspansi dan operasional. Nilainya mencapai USD 400-600 juta. Rights issue akan dilakukan bersamaan realisasi akuisisi.
Sebelumnya, perseroan telah meneken nota kesepahaman dengan Zakia Limited perusahaan asal Uni Emirat Arab, di penghujung 2011. Zakia Limited merupakan pemilik dari Awesome Coal, perusahaan yang memiliki lahan tambang batubara di Kalimantan Timur (Kaltim) seluas 5.350 hektar. Merujuk kesepakatan, perseroan bakal membeli obligasi tukar (convertible bond) yang diterbitkan Awesome senilai USD 200 juta. Nilai convertible bond itu setara dengan kepemilikan 97 persen saham di Awesome. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Defisit Dijaga Dilevel 2,23 Persen
Redaktur : Tim Redaksi