Trans-Jateng Tambah Armada Sampai 2023, Catat Rutenya

Selasa, 01 September 2020 – 17:43 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo saat peluncuran Trans Jateng Purwomanggung koridor I. Foto: Instagram

jpnn.com, PURWOREJO - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan mengoperasikan tujuh koridor Trans-Jateng sampai 2023 lalu.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berharap dengan terkoneksinya angkutan di berbagai wilayah tersebut mampu jadi pengungkit perekonomian dan pariwisata.

BACA JUGA: Kabar Gembira, Pak Ganjar Menggratiskan Tarif Bus Purwomanggung

Sampai saat ini, Pemprov Jateng telah mengoperasikan empat koridor Trans Jateng. Yang pertama diluncurkan, koridor Semarang - Bawen. Koridor kedua Semarang - Kendal.

Koridor ketiga berada di Purwokerto - Purbalingga. Sementara koridor keempat yang baru diluncurkan menjangkau wilayah Purworejo sampai Magelang.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Pejabat Begituan dengan Sekretaris, Pak Jokowi Tak Pakai Masker? PNS Jangan Takut

Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Satriyo Hidayat mengatakan setelah keempat koridor diluncurkan, akan kembali menyusul koridor kelima yang akan dikucurkan pada Kamis (3/9) besok.

Koridor tersebut akan melintasi Kawasan Subosukowonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen dan Klaten) rute Surakarta – Sragen.

BACA JUGA: Khawatir Covid-19 Mengganas, Ganjar Menyarankan Dibuat Bioskop Drive In

"Sampai tahun 2023 Pak Gubernur menargetkan ada tujuh koridor yang dioperasikan," kata Satriyo, usai peluncuran Trans Jateng Purwomanggung koridor I, Selasa (1/9).

Satriyo menjelaskan untuk koridor enam akan dioperasikan di wilayah Semarang - Grobogan. Sementara untuk koridor ketujuh akan masuk ke kawasan industri baru di Kabupaten Batang.

"Harapannya akan mendukung konektivitas antarwilayah dan mempermudah akses masyarakat. Khususnya buruh dan pelajar," katanya.

Dengan konektivitas antar wilayah tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan akan jadi pengungkit perekonomian masyarakat. Bukan hanya di sektor industri dan perdagangan, tapi juga sektor pariwisata.

"Makanya rute yang  dilewati adalah kawasan-kawasan industri, perdagangan, pendidikan dan pariwisata. Agar daerah di sekitar itu bisa terkena dampak positif," kata Ganjar.

Untuk itu Ganjar sangat mengutamakan keamanan dan kenyamanan pelayanan penumpang. Caranya, dengan menjaga integritas operator. Pembinaan bagi sopir agar tidak kebut-kebutan serta bagi petugas agar mengutamakan kejujuran.

Selama beroperasi, armada bus Trans Jateng akan berjalan dengan kecepatan 30 - 40 Km/jam. Setiap di pemberhentian bus akan istirahat selama 30 detik. Setiap armada, akan memiliki selisih waktu 20 - 30 menit.

"Kalau ada sopir yang kebut-kebutan kami pecat. Karena mereka tidak dikejar target. Ini semua disubsidi," katanya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler