Transaksi Hunian Meningkat, BTN: Geliat Properti Lebih Tinggi pada Kuartal II 2021

Kamis, 05 Agustus 2021 – 21:44 WIB
Bank BTN Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir angka pertumbuhan ekonomi naik sebesar 7,07 persen per kuartal II-2021.

Hal ini juga terlihat dari mulai adanya kenaikan transaksi jual-beli hunian sepanjang semester I-2021.

BACA JUGA: Garap Proyek Rumah Indonesia di Mekkah, PT PP dan BPKH Jalin MoU

“Geliat bisnis properti tampak pada data pertumbuhan sektor perumahan dan real estate yang meningkat 2,82% secara YoY pada kuartal II-2021, lebih tinggi dari pertumbuhan di kuartal II-2020 dan kuartal IV-2020 yang masing-masing sebesar 2,31% dan 1,25%,” ujar Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dalam jumpa pers Himbara bertajuk 'Optimisme untuk Indonesia', yang digelar secara virtual, Kamis (5/8).

Adapun beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan di sektor perumahan disumbang oleh beberapa regulasi, subsidi maupun stimulus dari pemerintah yang terdiri dari OJK, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan berupa penurunan beban risiko ATMR, pelonggaran LTV, insentif pajak, subsidi bunga dan lainnya.

BACA JUGA: Menyesal Harus ada Perceraian, Krisdayanti: Saya Banyak Introspeksi

“Kebijakan tersebut membuat sektor perumahan menunjukan pertumbuhan yang positif sepanjang pandemi ini meski pertumbuhan total kredit sektor perbankan sempat engalami kontraksi. Hal ini menunjukan optimisme bahwa sektor perumahan akan terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi nasional,” urainya.

Haru mengatakan, pada kuartal II-2021 harga rumah secara nasional menunjukan angka yang relatif stabil yaitu pada angka 5,02% secara YoY terutama didorong oleh kenaikan signifikan dari HPI rumah tipe 70 m2 sebesar 6,08%.

BACA JUGA: Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui India, Korsel dan Jepang

“Dari pertumbuhan tersebut kami meyakini BTN akan terus menjajaki peluang-peluang bisnis yang berpotensi besar seperti peluasan bisnis KPR melalui kerja sama instansi pemerintah, juga swasta diantaranya dengan BP Tapera, lalu TNI Angkatan Darat dan lainnya,” ujarnya.

Dengan pertumbuhan tersebut, BTN yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus stabil.

Untuk itu hingga akhir tahun ini BTN menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 7 persen, terutama yang didorong oleh KPR Subsidi.

“Sekitar 90% penyaluran kredit BTN dikontribusi dari KPR Subsidi dan kami menargetkan dapat menyalurkan KPR Subsidi sebanyak 200 ribu–240 ribu unit rumah per tahun untuk menekan backlog perumahan," tutur Haru.

Sementara itu, Ketua Himbara Sunarso mengimbau semua pihak untuk dapat menjaga dan mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi ini dengan menjalankan protokol kesehatan secara disipilin dan mendukung pemerintah dalam mempercepat tercapainya herd immunity.

"Penting untuk menjaga orkestra yang baik ini dari seluruh stake holder untuk mendukung dan menjalankan kebijakan dari OJK, BI, Kemenkeu agar momentum pertumbuhan ekonomi ini terus berlangsung," kata Sunarso.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler