Transformasi Bisnis Lambungkan Kinerja Hutama Karya

Jumat, 08 Maret 2019 – 10:50 WIB
PT. HUTAMA KARYA

jpnn.com, JAKARTA - PT Hutama Karya (HK) telah bertransformasi dari perusahaan konstruksi menjadi pengembang infrastruktur dan operator jalan tol.

Transformasi bisnis tersebut berhasil melambungkan kinerja keuangan perusahaan.

BACA JUGA: Hanya Orang Berpikiran Sempit yang Kritik Program Infrastruktur Jokowi

Transformasi bisnis HK dimulai sejak 2016. Sebelumnya, pada 2014-2015, HK mendapat penugasan dari pemerintah untuk membangun Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS). Penugasan itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2014 yang kemudian diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2015.

Pada 2016, pendapatan HK sebesar Rp 8,82 triliun, sedangkan pada 2018 meningkat 200 persen menjadi Rp 26,54 triliun.

BACA JUGA: Indonesia Kian Maju, Relawan Jokowi Beramai-ramai Jajal Tol Trans Sumatera

Tahun ini, pendapatan perseroan diproyeksi mencapai Rp 34,32 triliun atau naik 29,3 persen dibandingkan 2018.

Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization/EBITDA) pada 2016 sebesar Rp 730 miliar, sedangkan 2018 mencapai Rp 3,26 triliun atau meningkat 346,5 persen.

BACA JUGA: Waskita Karya Tandatangani Kontrak Tol Japek II Selatan

Tahun ini, EBITDA diproyeksi mencapai Rp 5,27 triliun atau naik 61,6 persen dibandingkan 2018.

Perseroan juga berhasil mencetak peningkatan laba bersih secara signifikan. Pada 2016, laba bersih perseroan sebesar Rp 300 miliar.

Sedangkan 2018 telah mencapai Rp 2,2 triliun atau melonjak 633%. Tahun ini, laba bersih diproyeksi sebesar Rp 2,2 triliun atau sama dengan 2018.

Adapun total nilai aset HK per akhir 2018 mencapai Rp 68,95 triliun atau meningkat 190,5% dibandingkan 2016 yang senilai Rp 23,73 triliun. Tahun ini, nilai aset diproyeksi tembus Rp 101,1 triliun atau meningkat 46,6% dibandingkan 2018.

“Penugasan JTTS berdampak positif pada kinerja HK. Selama lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan pendapatan HK mencapai 43%, pertumbuhan laba bersih 73%, dan pertumbuhan aset 76%,” ujar Direktur Keuangan HK Anis Anjayani dalam siaran persnya, Jumat (8/3).

Anis menegaskan, saat ini, HK bersama Kementerian Keuangan dan lembaga keuangan juga tengah mengembangkan berbagai skema pembiayaan yang inovatif untuk menyukseskan pembangunan JTTS.

Untuk mendukung kesuksesan pembangunan tersebut, pemerintah telah mengalokasikan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang jumlahnya hingga 2019 menjadi sebesar Rp 16,1 triliun.

Selain itu, pemerintah telah memberikan penjaminan atas pinjaman HK senilai Rp 54,9 triliun. Pada 2015, HK menerima PMN sebesar Rp 3,6 triliun, sedangkan pada 2016 sebesar Rp 2 triliun. Tahun ini, nilai PMN untuk Hutama Karya mencapai Rp 10,5 triliun.

“Dengan demikian, Hutama Karya bisa mendapatkan pembiayaan yang kompetitif dengan tenor yang lebih panjang sesuai nature project,” tutur Anis.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Bilang Pak Prabowo Salah Besar


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler