Transformasi BRI Sejalan dengan INDI 4.0

Selasa, 12 Oktober 2021 – 12:34 WIB
Transformasi BRI sejalan dengan INDI 4.0. Foto: BRI

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Viviana Dyah Ayu R.K. mengungkapkan transformasi BRI sejalan dengan INDI 4.0.

INDI 4.0 merupakan alat ukur yang disusun oleh Kementerian Perindustrian untuk melihat kesiapan transformasi digital industri di Indonesia dalam menghadapi industri 4.0.

BACA JUGA: Tiga Aksi Korporasi Besar BRI untuk Pertumbuhan Bekelanjutan

Terdapat lima pilar yang menjadi indikator penilaian dalam Indonesia Industri 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) yakni Manajemen dan Organisasi, Orang dan Budaya, Produk dan Layanan, Teknologi, serta Operasi Perusahaan.

Menurut dia, partisipasi BRI dalam INDI 4.0 selaras dengan transformasi yang tengah diusung oleh perseroan.

BACA JUGA: BRI Bantu Pelaku Usaha Go Digital Lewat Shop Master Class

“Journey transformasi BRI dimulai sejak tahun 2016 ketika menyusun blue print-nya, dimulai pada 2018 dan sedianya akan di akhiri di 2022, yang waktu itu kita tetapkan visi BRI ingin menjadi The Most Valuable Bank in Southeast Asia and Home to The Best Talent," beber Viviana dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (12/10).

Lebih lanjut, Viviana menyebut pada pandemi Covid-19 2020 BRI melakukan evaluasi terhadap BRIvolution 1.0.

BACA JUGA: BRI Life Bayar Klaim Nasabah Rp2,1 Miliar

Berdasarkan evaluasi tersebut maka diciptakan transformasi lanjutannya, yaitu transformasi 2.0.

Viviana menyebut pemicu transformasi itu adalah kesulitan-kesulitan atau pun tantangan yang disebabkan oleh dampak dari pandemi.

"Maka kemudian visi BRI disesuaikan, kita ingin menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion pada tahun 2025,” urai Viviana.

Transformasi BRI yang berfokus pada area digital dan culture terbukti memberikan dampak signifikan terhadap kinerja BRI.

Transformasi digital fokus pada efisiensi, dengan digitalisasi bisnis proses dan penciptaan value baru melalui new business model.

Contoh nyata dari digitalisasi bisnis proses yakni BRISPOT, dimana dengan memanfaatkan aplikasi tersebut tenaga pemasar mikro BRI dapat memproses kredit secara mobile.

“Dengan BRISPOT, proses pengajuan kredit mikro BRI meningkat dari semula Rp 2,5 triliun per bulan menjadi lebih dari Rp 4 triliun," kata dia.

Viviana membeberkan dari sisi proses kredit menjadi jauh lebih cepat, dari semula membutuhkan waktu dua minggu menjadi rata rata dua hari, bahkan bisa lebih cepat lagi.

"Keberhasilan lain dari digitalisasi yakni layanan Agen BRILink, di mana pada tahun lalu transaksinya mencapai Rp 800 triliun dan tahun ini kami targetkan transaksinya mencapai Rp1.000 triliun,” imbuhnya.

Viviana melanjutkan dari sisi culture, pada pertengahan 2020 yang lalu BRI juga melakukan penyelarasan core value untuk meningkatkan mutu SDM perseroan.

Sejak diluncurkan oleh Menteri BUMN pada Juli 2020 lalu, BRI langsung mengimplementasikan dan menyelaraskan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dengan core value perseroan.

"Hasilnya dapat dirasakan bahwa saat ini seluruh insan BRILiaN (Pekerja BRI) menyadari peran pentingnya untuk memberikan makna bagi Indonesia, baik melalui economic value maupun social value,” urainya.

Melalui berbagai program transformasi yang dijalankan, BRI pun optimistis mampu mendapatkan hasil positif pada ajang INDI 4.0.

Viviana menambahkan perserorang berharap keikutsertaan dalam assesment INDI 4.0, BRI bisa menjadi Champion INDI 4.0.

"Sehingga, ke depannya BRI juga bisa menjadi National Lighthouse untuk BUMN sektor finansial di era industri 4.0” ungkap Viviana.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler