Transgender Cantik ini Terpilih jadi Pembaca Berita Televisi di Bangladesh

Rabu, 10 Maret 2021 – 06:30 WIB
Tashnuva Anan Shishir, transgender pembaca berita. Foto: AFP

jpnn.com, BANGLADESH - Seorang transgender bernama Tashnuva Anan Shishir (29) menjalani debutnya sebagai pembaca berita di salah satu televisi swasta di Bangladesh.

Tak seperti umumnya acara TV, aktivitas ini menjadi catatan sejarah baru bagi Bangladesh dan Shishir.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Tito Karnavian Dekati Anies Baswedan, Kubu Habib Rizieq Keberatan, Ruhut langsung Telepon Moeldoko

Ini kali pertama seorang transgender perempuan berhasil mewarnai layar televisi Bangladesh. "Hari ini saya dapat posisi itu," katanya kepada BBC, Selasa.

Seperti sebagian besar 1,5 juta transgender di Bangladesh, masa lalu Shishir penuh dengan perisakan dan menjadi korban kekerasan seksual.

BACA JUGA: Dena Rachman Memutuskan jadi Transgender, Reaksi Ibunya Bikin Sedih

Bahkan keluarganya juga menjadikannya objek kekerasan. Ayahnya juga berhenti berbicara denganya.

Shishir lantas memutuskan pergi dari rumahnya dan hidup sendiri di Dhaka dan di Narayangj. Di a mampu mengejar pendidikan hingga menggenggam gelar master kesehatan publik di Dhaka.

BACA JUGA: Transgender Millen Cyrus Pamer Pacar Baru, Bule Ganteng nan Kekar

"Saya tak pernah meninggalkan sekolah. Indera keeanam saya selalu mendorong saya untuk belajar. Jika saya terus membaca, saya akan mampu pergi ke suatu tempat," katanya.

Dia lantas berupaya melamar ke berbagai stasiun televisi. Namun, hanya stasiun televisi swasta, Boishakhi, yang menerimanya. 

Tepat pada perayaan Hari Perempuan Internasional, pada 8 Maret 2021, Shishir mendapatkan jam tayang pertamanya. Dia membacakan berita selama tiga menit. Shishir mengaku gemetar sebelum membacakan berita.

Namun, dia berhasil menguasai diri dengan menerapkan sejumlah teknik drama yang  dikuasai sebelumnya. Air matanya baru tumpah, sesaat setelah dia berhasil membacakan buletin berita pertamanya.

"Mungkin Tuhan menciptakan saya dan menyiapkan jalan agar komunitas ini terus berkembang," katanya.

Sementara, juru bicara Boisakhi TV Julfikar Ali Manik menyatakan jika hal tersebut adalah "langkah bersejarah". Stasiun TV  tetap bertekad memberikan slot meski harus menerima risiko mendapatkan kritik dari penontonnya.

Pada 2013, Bangladesh mengizinkan transgender untuk dikenal sebagai gender terpisah dan lima tahun kemudian. Para transgender mendapatkan hak untuk memilih sebagai gender ketiga.

Secara umum, Shishir bukan pembaca berita transgender pertama di kawasan tersebut. Marvia Malik membawakan acaranya di Stasiun Televisi Kohenoor di Pakistan, pada 2018, dan Padmini Prakash menjadi transgender muncul sebagai presenter berita pada 2014, di India. (bbc/ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler