Transit di Jeddah, Jemaah Haji Tidur di Aula Hotel

Rabu, 07 November 2012 – 04:46 WIB
JAKARTA - Kondisi kurang nyaman dialami 40 jamaah haji Indonesia yang transit di hotel Al Mahmal, Jeddah, Arab Saudi. Pada hari pertama transit, mereka ditemukan petugas tidur di aula hotel. Padahal, aturannya, mereka harusnya beristirahat di kamar hotel hingga menjelang pemulangan melalui bandara kota itu, Bandara King Abdul Aziz.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Sekjen Kemenag) Bahrul Hayat di Jakarta, Selasa (6/11) mengatakan, memang benar sempat terjadi insiden yang merugikan jamaah itu. "Tetapi dengan kesigapan petugas yang terus menyusuri setiap hotel transit, kasus ini langsung ditemukan," katanya.

Bahrul menjelaskan bahwa aturannya setiap jamaah yang transit di Jeddah harus beristirahat di kamar yang sudah di-booking pemerintah. Total ada enam hotel yang sudah disewa pemerintah untuk transit jamaah. Yakni, Norcom Hotel, Madinah Palace, Al Mahmal Hotel, Majlis Al Khalij Hotel, Rotana Hotel, dan Muchtarah Quraisy. Selain itu ada tiga hotel cadangan: Al Baitat Hotel, Salim Regency, dan Jeddah Hotel.

Dari kejadian ini, Bahrul mengatakan petugas haji di Jeddah langsung mengumpulkan seluruh manajemen hotel transit tadi. Petugas langsung menagih komitmen para pengelola hotel untuk menjalankan kewajibannya secara profesional. "Persoalan ini tidak akan terulang. Kami jamin," ujar Bahrul.

Informasi terbaru dari Jeddah menyebutkan jika sejumlah jamaah yang awalnya tertampung di aula itu sudah masuk ke kamar hotel. "Kami sudah layangkan teguran kepada pihak hotel karena mengingkari perjanjian," tutur Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Syaerozi Dimyati kepada tim Media Center Haji (MCH) Kemenag.

Selain soal penempatan jamaah transit yang tidak sesuai aturan, Syaerozi juga menjelaskan soal insiden makanan basi di salah satu hotel transit di Jeddah. Dia mengatakan jika kasus makanan basi ini murni kesalahan manajemen hotel. "Penanganan katering mereka keliru. Nasi panas dalam boks belum dingin sudah ditutup," katanya.
 
Nasi yang basi ini untungnya tidak sempat dimakan oleh jamaah haji. Petugas yang berjaga di setiap hotel transit langsung meminta makanan ini tidak dibagikan. Selanjutnya pihak hotel berkenan mengganti makanan yang basi itu.

Syaerozi mengatakan jika seluruh jamaah haji yang transit di Jeddah rata-rata menginap sehari semalam. Selama di hotel, jamaah juga diwajibkan menyiapkan dokumen imigrasi.

Jika ada waktu longgar, jamaah haji transit ini juga bisa mengunjungi masjid terapung di pantai Laut Merah, "sepeda" Nabi Adam, dan makam Siti Hawa. (wan/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK : Dahlan Harus Bisa Buktikan Tuduhan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler