Transjakarta Buat Iklan 'Ngerokok Cuma Bakar Uang'

Selasa, 06 Juni 2017 – 12:10 WIB
Iklan layanan masyarakat di Transjakarta. Foto: Andrian Gilang/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Komnas Pengendalian Tembakau melakukan kerja sama dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

Bentuknya adalah peluncuran iklan layanan masyarakat pada bus Transjakarta dengan tema ‘Ngerokok Cuma Bakar Uang’.

BACA JUGA: Aman, Halte TransJakarta Kampung Melayu Beroperasi Kembali

Peluncuran iklan layanan masyarakat tersebut berlangsung di Balai Kota, Jakarta, Selasa (6/6).

Acara dihadiri oleh Sekretaris Daerah DKI Saefullah, Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono, dan Ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau Prijo Sidipratomo.

BACA JUGA: Transjakarta Bantah Sediakan Bus Usai Konser Kebangkitan Nasional ke Makam Mbah Priok

Dalam sambutannnya, Saefullah mengapresiasi kerja sama PT Transjakarta dengan Komnas Pengendalian Tembakau dalam bentuk iklan layanan masyrakat Ngerokok Cuma Bakar Uang.

Sebab, hal itu bisa memberikan efek kepada masyarakat yang melihat iklan tersebut di bus Transjakarta.

BACA JUGA: Para Ustaz Diimbau agar Menolak Tampil di TV Selama Ramadan

“Mudah-mudahan upaya ini dilihat, didengar, dan dilaksanakan warga dengan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan tidak merokok,” kata Saefullah.

Menurut dia, iklan di bus Transjakarta tidak dikenakan pajak. Pasalnya, itu merupakan iklan layanan masyarakat.

“Iklan layanan masyarakat pada bus Transjakarta dengan tema Ngerokok Cuma Bakar Uang secara resmi saya luncurkan,” ucap Saefullah.

Di tempat yang sama, Budi mengatakan, ada 21 bus Transjakarta yang menjadi sarana pemasangan iklan layanan masyarakat Ngerokok Cuma Bakar Uang.

Satu di bus Transjakarta jenis gandeng, sisanya di bus single.

“Ada sepuluh bus pink yang khusus wanita, iklannya dibuat dengan kreatif dan menggunakan stiker kartun,” tutur Budi.

Terkait penambahan jumlah bus sebagai wadah iklan, menurut Budi, hal itu bergantung pada efektivitas. Jika efektif, maka terbuka kemungkinan jumlahnya ditambah.

“Saya yakin dengan kita sering lihat dan baca, pesan ini akan efektif. Semoga dibaca oleh masyrakat, sehingga mereka lebih fokus kepada hal lain daripada membakar uang untuk merokok,” ungkap Budi.

Sementara itu, Prijo menyatakan, rokok tidak hanya berpengaruh terhadap ekonomi, tetapi juga kesehatan masyarakat. Menurut dia, rokok bisa merusak sumber daya manusia, karena menyebabkan adiksi.

“Oleh karena itu, kami mengapresiasi siapapun yang berjuang untuk kepentingan masyarakat,” ucap Prijo. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tantangan untuk Penelanjang Halte Harmoni


Redaktur & Reporter : Gilang Sonar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler