jpnn.com - BEKASI - Rencana perpanjangan rute Transjakarta hingga ke Kota Bekasi rawan menuai konflik. Pasalnya, pasti akan mendapat perlawanan dari angkutan massal yang telah puluhan tahun beroperasi di wilayah Bekasi.
”Makanya harus duduk bareng dulu antara pemerintah dengan organisasi angkutan darat (Organda- red), untuk membicarakan masalah Transjakarta. Jangan ujug-ujug angkutan itu masuk ke wilayah Kota Bekasi. Dikhawatirkan memicu konflik di bawah,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Yayan Yuliana, kepada INDOPOS, Kamis (21/4).
BACA JUGA: Hmmm...Pademangan Banjir, Ahok Mulai Curiga Lagi
Yayan mengaku, hingga sekarang pihaknya belum mendapat pemberitahuan resmi terkait perpanjangan rute Transjakarta. Dia berharap pemberitahuan itu bisa datang sebelum pelaksanaannya berlangsung.
Rencana perpanjangan rute Transjakarta ini, kata Yayan, harus disambut dengan baik. Bahkan, pihaknya bakal aktif melakukan komunikasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. ”Karena bukan hanya perencanaan yang matang saja, tapi perluasan rute ini perlu adanya dukungan infrastruktur seperti feeder Transjakarta,” ujarnya.
BACA JUGA: Tanpa Reklamasi saja, Jakarta Sudah Digenangi Air
Berdasarkan data yang diperoleh, di Kota Bekasi wilayah yang paling berpotensi untuk dilalui layanan bus Transjakarta tersebut adalah Jalan Raya KH Noer Ali-Jakarta dan Jalan Raya Sultan Agung-Jakarta. Adapun titik pemberhentiannya berada di sekitar Metropolitan Mal, dengan tarif hanya Rp 3.500 untuk sekali jalan. Operator bekerja sama dengan pengembang untuk menyiapkan park and ride bagi calon penumpang.
Terpisah, Ketua Organda Kota Bekasi, Hotman Pane mengatakan, sampai sekarang belum ada pemberitahuan resmi terkait perluasan lintasan Transjakarta ke Kota Bekasi. ”Saya belum diberitahukan. Kalaupun tahu saya hanya melihat dari berita media massa,” katanya.
BACA JUGA: Tiga Menteri Cuma Omong Doang, Reklamasi Jalan Terus
Meski begitu, kaya Hotman, pihaknya menyambut baik rencana angkutan Transjakarta masuk ke Kota Bekasi. Hanya saja, dia berkeinginan agar angkutan yang sudah ada sekarang tidak berseberangan.
Dia mensarankan bila memang rencana perluasan itu sangat penting, maka sebaiknya segera melakukan kordinasi. Setidaknya, harus menemukan beberapa opsi agar bisa menghindari gejolak di bawah. ”Gunanya duduk bareng itu adalah untuk menghindari gejolak, bila memang Tranjakarta masuk ke Kota Bekasi,” tandasnya. (dny/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Transjakarta Khusus Wanita, So Sweet Banget Warnanya
Redaktur : Tim Redaksi