KEBAKARAN bus Transjakarta terus terulang. Kali ini, sebuah transjakarta dengan nomor polisi B 7533 IX terbakar di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Minggu (15/6) sekitar pukul 14.15. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kendati begitu, kebakaran menyebabkan terjadinya kemacetan di sepanjang Jl. Gajah Mada-Hayam Wuruk.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, semula bus yang tidak berpenumpang tersebut melaju pelan dari arah Selter Harmoni ke arah Gajah Mada. Lalu, saat berada di depan kantor PT Pelni, bus itu mengeluarkan asap. "Asap disusul munculnya api keluar dari mesin bagian belakang bus," kata Andri, saksi mata, kemarin (16/6).
Andri mengatakan, kejadian busway terbakar berlangsung sekitar 20 menit. Selanjutnya, dua mobil pemdam kebakaran tiba di lokasi dan berusaha memadamkan api. Namun, bus yang berwarna asli abu-abu tersebut terlanjur terbakar seluruhnya sehingga hanya tinggal kerangka. "Busway yang terrbakar hanya tinggal kerangka saja," terangnya.
Menanggapi kejadian ini, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Taufik Hadiawan, mengaku sangat menyesalkan. Menurutnya, busway terbakar yang terus terulang bukti pengelolaan transjakarta yang amburadul. Keamanan penumpang diragukan, karena perawatan yang tidak profesional. Terus terulangnya busway terbakar bukti pengelolaan yang amburadul," terangnya.
Taufik mendesak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo segera turun tangan. Sebab amburadulnya pengelolaan busway, selain menjadikan angkutan massal ini tidak nyaman juga membahayakan keselamatan penumpang. Pihak-pihak terkait, mulai dari Dinas Perhubungan hingga Badan Layanan Umum Transjakarta harus menjelaskan ke publik. Kemudian kinerjanya harus dievaluasi.
"Jangan sampai kejadian ini kembali terulang dan membahayakan keselamatan masyarakat," tegasnya. Berdasar data yang ada, kebakaran busway terus terjadi setiap tahun. Sebelumnya, kebakaran busway terjadi di pada April 2012. Bus bernomor polisi B7517 ZX terbakar di dekat Halte yang berada di Sepanjang Jalan Medan Merdeka Timur. (wok)
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, semula bus yang tidak berpenumpang tersebut melaju pelan dari arah Selter Harmoni ke arah Gajah Mada. Lalu, saat berada di depan kantor PT Pelni, bus itu mengeluarkan asap. "Asap disusul munculnya api keluar dari mesin bagian belakang bus," kata Andri, saksi mata, kemarin (16/6).
Andri mengatakan, kejadian busway terbakar berlangsung sekitar 20 menit. Selanjutnya, dua mobil pemdam kebakaran tiba di lokasi dan berusaha memadamkan api. Namun, bus yang berwarna asli abu-abu tersebut terlanjur terbakar seluruhnya sehingga hanya tinggal kerangka. "Busway yang terrbakar hanya tinggal kerangka saja," terangnya.
Menanggapi kejadian ini, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Taufik Hadiawan, mengaku sangat menyesalkan. Menurutnya, busway terbakar yang terus terulang bukti pengelolaan transjakarta yang amburadul. Keamanan penumpang diragukan, karena perawatan yang tidak profesional. Terus terulangnya busway terbakar bukti pengelolaan yang amburadul," terangnya.
Taufik mendesak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo segera turun tangan. Sebab amburadulnya pengelolaan busway, selain menjadikan angkutan massal ini tidak nyaman juga membahayakan keselamatan penumpang. Pihak-pihak terkait, mulai dari Dinas Perhubungan hingga Badan Layanan Umum Transjakarta harus menjelaskan ke publik. Kemudian kinerjanya harus dievaluasi.
"Jangan sampai kejadian ini kembali terulang dan membahayakan keselamatan masyarakat," tegasnya. Berdasar data yang ada, kebakaran busway terus terjadi setiap tahun. Sebelumnya, kebakaran busway terjadi di pada April 2012. Bus bernomor polisi B7517 ZX terbakar di dekat Halte yang berada di Sepanjang Jalan Medan Merdeka Timur. (wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PRJ Monas Dianggap Tak Istimewa
Redaktur : Tim Redaksi