jpnn.com, JAKARTA - Bakal capres Ganjar Pranowo mengunggah video berisi perjalanan hidupnya ke berbagai akunnya di media sosial, Selasa (12/9).
Video berjudul MANIFESTO #1 : MARI BERSATU BUKAN BERSETERU itu juga berisi ajakan mantan gubernur Jawa Tengah tersebut untuk mengedepankan gagasan dalam pesta demokrasi Pemilu 2024.
BACA JUGA: Assalamualaikum, Ganjar Pranowo Unggah Manifesto #1, Ajak Bersatu Bukan Berseteru
Berikut ini adalah transkrip lengkap pernyataan dan pesan Ganjar dalam video berdurasi 7 menit 2 detik tersebut:
As-salamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
BACA JUGA: Sosok Arie Budiarto Pemilik Wajah Mirip Ganjar Pranowo, Tidak Sekadar Sama Rupa
Salam sejahtera untuk kita semua, Shalom, Om swastiastu , Namo Buddhaya, rahayu.
Nama saya Ganjar Pranowo, anak dari keluarga sederhana, yang lahir di sebuah desa di Tawangmangu, lereng Gunung Lawu.
BACA JUGA: Tim Pemenangan Punya Kalkulasi, Ganjar Diprediksi Unggul Minimal di 21 Provinsi
Bapak saya seorang pensiunan polisi, dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Kami bukan dari keluarga yang berada, malah sebaliknya, sangat-sangat sederhana.
Dengan penghasilan yang sangat paspasan, orang tua saya harus berjuang lebih keras untuk bisa menghidupi keenam anaknya.
Saya teringat betul bagaimana bapak dan ibu harus mengutang di warung untuk mencukupi kebutuhan dapur. Kami pun pernah diusir dari kontrakan, bahkan kuliah saya hampir putus saat itu karena tidak ada biaya.
Saya tidak pernah bisa melupakan momen momen kenangan itu di hati saya.
Sampai sekarang masih tertanam nasihat bapak ibu saya, “Njar, kita ini memang orang kecil, tapi kamu harus punya mimpi besar”.”
Dari dulu, saya selalu diajarkan untuk tidak pernah menyerah dalam melewati hidup ini karena menyerah bukan sebuah pilihan.
Sekarang, saya justru sangat bersyukur dengan apa yang pernah saya lalui. Justru itu semua yang membuat saya lebih dapat merasakan, membuat saya lebih dapat memahami, membuat saya lebih dapat mengerti bagaimana rasanya menjadi rakyat biasa.
Pengalaman itu juga yang membuat saya selalu bertekad jangan sampai rakyat kita merasakan dan melewati kesulitan seperti yang saya alami dulu. Jangan sampai.
Impian saya adalah semua rakyat Indonesia sejahtera dan memiliki masa depan yang jauh lebih baik.
Bapak ibu tidak mewariskan saya harta. Mereka mewariskan saya nilai - nilai kehidupan dan ternyata nilai-nilai itu jauh lebih berharga dibanding harta.
Dari bapak, saya belajar tentang keberanian, tentang kejujuran, tentang ketaatan, kesantunan, kepemimpinan, dan pantang menyerah.
Dari ibu, saya banyak belajar tentang kasih sayang, tentang kepedulian terhadap sesama, menghargai orang lain, juga tentang ketulusan dalam menjalani kehidupan.
Nilai-nilai itulah yang selalu saya bawa ke mana pun saya melangkah. Nilai nilai itu menjadi kompas sekaligus panduan moral saya, bagaimana saya berucap, bagaimana saya bersikap, bagaimana saya bertindak, dan bagaimana saya memimpin serta mengambil keputusan.
Alhamdulillah, Allah juga telah menyempurnakan hidup saya. Daya dititipi dua orang yang sangat saya cintai, yaitu istri dan anak saya.
Merekalah kebahagiaan dan penyemangat hidup saya. Dari mereka, saya pun belajar dan merasakan arti cinta yang sesungguhnya.
Saya menyadari, tanpa cinta dan doa dari ibu dan istri saya, tidak mungkin saya bisa sampai di titik ini. Itulah mengapa kita harus memuliakan perempuan dalam membangun bangsa ini, memuliakan seluruh ibu-ibu yang ada di negeri ini.
Ingat, kasih sayang dan perjuangan mereka yang tulus dalam membesarkan kita, membesarkan seluruh anak-anak Indonesia, memiliki peranan yang sangat penting, karena nantinya anak-anak kita itulah yang akan menjadi penerus bangsa ini.
Kita semua tahu para pendiri bangsa ini memiliki cita-cita dan tujuan mulia yang harus kita perjuangkan.
Tujuan kita bernegara dan merdeka adalah untuk menjadikan bangsa ini sejahtera, damai, adil, makmur, berdaulat, dan dihormati oleh dunia.
Demokrasi adalah salah satu cara mewujudkan itu semua. Melalui kontestasi pemilu, maka setiap upaya kita dalam berdemokrasi itu harus selalu mengingat apa sejatinya cita-cita dan tujuan kita bernegara.
Marilah kita sama sama mengadu gagasan bukan perseteruan.
Marilah selalu kita tumbuhkan persatuan bukan perpecahan.
Marilah kita tunjukan kerukunan bukan kebencian.
Janganlah kita mengorbankan kerukunan, kedamaian, dan persatuan negeri ini untuk alasan apa pun. jangan pernah.
Ini bukan tentang saya. Ini adalah tentang masa depan dua ratus tujuh puluh delapan juta rakyat indonesia.
Mari kita saling bergandengan tangan untuk melanjutkan perjuangan demi Indonesia tercinta.
Was-salamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.(jpnn.com)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prestasi Ganjar Sudah Terbukti, Tokoh Muda Nahdiyin Ogah ke Lain Hati
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi