jpnn.com, JAKARTA - Ketua PP Muhammad Anwar Abbas menilai hukuman mati yang membayangi dua jenderal Polri, Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa, menjadi momentum untuk melakukan reformasi Polri.
Ketegasan Kapolri Sigit Listyo akan memudahkan Polri melakukan bersih-bersih terhadap oknum anggotanya yang tidak berintegritas.
BACA JUGA: Tak Usah Sungkan, Kapolri Persilakan Pemudik Datangi Posko Terpadu jika Ada Keluhan
“Mereka yang melanggar hukum dan merusak citra Polri ditindak tegas oleh Kapolri,” kata Anwar, Sabtu (29/4).
Kasus Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa telah mengusik keadilan masyarakat. Terlebih mereka adalah aparat penegak hukum.
BACA JUGA: Aduan Kasus Richard Mille Sudah Disampaikan Hinca kepada Kapolri
Anwar mengapresiasi langkah Kapolri yang cepat dan tegas dalam pengusutan perkara Sambo dan Teddy Minahasa.
Dikatakannya, Kapolri Sigit tidak mengintervensi proses penyelidikan, sehingga persidangan kasus ini tansparan dan apa adanya.
BACA JUGA: Firli Bahuri Sampai Menghadap Kapolri Lalu Bertemu Sejam, Lihat Tuh Senyumnya
“Kalau ada dua petinggi Polri itu sampai dihukum mati, berarti memang Kapolri tidak mengintevensi dan menghalangi (pengungkapan) kasus ini. Ini kan hukuman maksimal,” ungkap Anwar.
Hasil survei yang diungkap sejumlah lembaga survei menyebutkan, kepercayaan publik terhadap kepolisian juga mengalami peningkatan pascavonis mati Ferdy Sambo dan Teddy Minahasa.
Salah satu penyebab peningkatan kepercayaan publik ke Polri , menurut Anwar, adalah ketegasan dan transparansi Kapolri dalam menyelesaikan perkara Sambo maupun Teddy Minahasa. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif