Transportasi Darat, Laut, dan Udara Lumpuh

Jumat, 18 Januari 2013 – 06:26 WIB
Sejumlah warga sedang mengevakuasi barang berharga di Cililitan Kecil, Kramat Jati, Jakarta Timur kemarin (17/1). Warga mengungsi dikarenakan luapan air kali Ciliwung sudah mencapai 2,5 meter. Foto : Iwan Tri wahyudi/ Indopos.
JAKARTA - Banjir yang melanda hampir seluruh wilayah Jakarta melumpukan pelayanan transportasi udara, darat, dan laut. Sejumlah pilot terlambat datang, penumpang tertinggal pesawat, pelayanan KRL (kereta rel listrik) tidak maksimal, dan aktifitas bongkar muat pelabuhan tersendat.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan banyak penumpang yang terlambat datang ke bandara karena terhambat banjir. karena itu, pihaknya memberikan kelonggaran agar penumpang yang telat bisa naik pesawat.

"Sebagian besar penumpang telat. Akibatnya penerbangan delay. Tapi, yang penting tidak terlalu mengganggu," ujarnya.

Untuk penumpang yang benar-benar sudah ketinggalan pesawat bisa langsung melaporkan ke petugas untuk dicarikan penerbangan selanjutnya tanpa dikenai denda.

"Selama masih ada penerbangan selanjutnya, dan ada seat (kursi) kita akan pindahkan, tanpa bayar lagi. Ini kebijakan khusus untuk hari ini (kemarin, Red)). Kalau besok (hari ini, Red( sudah tidak bisa karena seat sudah ada orangnya," kata Edward.    

Akibat banjir yang menggenang jalan tol menuju bandara, lalu lintas menjadi padat merayap. Tak ayal, ratusan penumpang ketinggalan pesawat. Bahkan ada sebagian penumpang yang tidak datang ke bandara. "Dari setiap pesawat rata-rata kosong 10-15 orang," ujarnya.    

Dalam sehari LionAir mengoperasikan 120 penerbangan dari bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Total jumlah penumpang yang diterbangkan dari Jakarta ke dalam maupun luar negeri mencapai 10 ribu orang perhari.    

Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto menuturkan, seluruh penerbangan Garuda normal hingga pukul 09.30 WIB. Tapi, hingga pukul 14.00, beberapa penerbangan terpaksa delay. "Dari total 156 penerbangan dari Jakarta dalam sehari, hingga pukul 14.00 sudah 78 penerbangan. Sebagian delay," ungkapnya.

Keterlambatan itu terjadi karena beberapa pilot terjebak banjir dan macet parah yang terjadi sejak pagi. Banjir nyaris memutusjalur dari Jakarta ke Bandara Soekarno-Hatta. Genangan air setinggi 30-40 meter antara KM 23-24 tol Sedyatmo masih bisa dilalui meskipun harus hati-hati. Lalu lintas menuju bandara padat merayap, demikian juga sebaliknya.    

Di Jakarta Utara, banjir yang merendam sejumlah jalan menuju Pelabuhan Tanjung Priok menyebabkan aktifitas truk-truk kontainer menurun drastis. Kebanyak kontainer itu terjebak banjir dan macet parah menuju Pelabuhan. Hingga sore tercatat hanya 100 k kontainer yang melakukan bongkar muat. Padahal normalnya sampai 3.000 hingga 4.000 truk kontainer.    

Asisten Manager Pelayanan Pelanggan dan Humas Pelindo Tanjung Priok Sofyan Gumelar menuturkan, aktivitas bongkar muat di dalam pelabuhan relatif sepi. Pihaknya belum bisa memastikan berapa kerugian yang ditimbulkan akibat minimnya truk kontainer yang melakukan bongkar muat.    

Manager Humas PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Kahirunisa mengatakan bahwa perjalanan KRL terganggu karena sejumlah stasiun terendam banjir. KRL dari arah Bogor menuju Jakarta hanya sampai di Sasiun Pasar Minggu. Sementara itu, KRL dari lintas lain berhenti sampai Stasiun Manggarai.  

Kepala Humas Daops I PT KAI Mateta Rijajulhaq menuturkan, perjalanan jarak jauh dari Jakarta ke berbagai kota belum ada pembatalan. Meskipun begitu jadwal pemeberangkatan sedikit terganggu.

"Semua masih terkendali. Penyesuaian jadwal atau jam keberangkatan akan dilakukan tergantung situasi dan kondisi yang berkembang di lapangan," jelasnya. (wir/ca)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia-Malaysia Akhiri Sengketa Patok Perbatasan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler