jpnn.com, KARAWANG - Trauma bencana banjir masih dirasakan warga Karawang, Jawa Barat. Untuk mengantisipasi banjir, warga secara bergantian melakukan patroli di tanggul Sungai Citarum, untuk memantau kondisi tanggul sungai yang sudah bocor di beberapa titik.
"Kondisi tanggul Citarum di Desa Telukbango dan sekitarnya sudah sangat mengkhawatirkan. Jadi warga secara bergantian memantau kondisi tanggul," kata Ahmad Jayadi, anggota Pengurus Karang Taruna Kecamatan Batujaya, Kamis (27/2).
BACA JUGA: Banjir di Karawang Makin Meluas
Warga khawatir tanggul Sungai Citarum di daerahnya jebol, karena beberapa tahun lalu pernah jebol hingga mengakibatkan banjir parah.
"Kami takut kejadian jebolnya tanggul Sungai Citarum di Desa Telukbango, Kecamatan Batujaya, pada tahun 2013 terulang kembali," katanya.
BACA JUGA: Banjir di Karawang Makin Meluas, Begini Upaya Pemkab
Selain melakukan patroli memantau kondisi tanggul Sungai Citarum, warga juga menambal titik-titik tanggul yang sudah mulai bocor.
Penambalan dilakukan dengan menggunakan karung berisi pasir, kemudian ditempelkan di sekitar tanggul. Hal tersebut dilakukan secara gotong-royong.
BACA JUGA: Sely dan Saskia Melihat Teman-temannya Pingsan dan Hanyut, Semua Hanya Menangis
Sementara itu, kegiatan patroli memantau kondisi tanggul Sungai Citarum tidak hanya dilakukan warga Desa Telukbango, Kecamatan Batujaya.
"Jadi sekarang saat kondisi Citarum naik, warga Kecamatan Rengasdengklok, Batujaya hingga Pakisjaya melakukan patroli tanggul sungai Citarum," sebut Jayadi.
Bahkan setiap malam warga di tiga kecamatan itu secara bergantian ronda di tanggul Citarum. "Jika ada tanda-tanda air sungai Citarum meluap, warga yang ronda membunyikan kentongan sebagai tanda bahaya," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti