jpnn.com - BANDA ACEH - Trauma masih menyelimuti para santri MUDI, Samalanga, Kabupaten Bireuen, pasca gempa 6,5 SR yang berpusat di Pidie Jaya, Aceh.
Dari sekitar 3.000 santri, saat ini hanya tinggal 500 orang saja yang masih berada di pesantren 500 orang.
BACA JUGA: Catat, Morotai Juga Punya Tanjung Gorango
Selebihnya sudah pulang dijemput orang tua masing-masing.
Demikian disampaikan Tgk Musliadi kepada Rakyat Aceh (Jawa Pos Group) Sabtu (10/12) sore di komplek pesantren.
BACA JUGA: Mau Menikmati Sunrise di Borobudur? Cobalah Enam Spot Ini
"Sekarang hanya tinggal 500 santri saja, selebihnya sudah pulang," kata Musliadi, salah seorang pengasuh pondok pesantren, sedih.
Kepulangan santrinya tidak terlepas dari kecemasan orang tua mereka terhadap potensi gempa susulan.
BACA JUGA: Merasa Disudutkan, Pembela Ahlus Sunnah Minta Ridwan Kamil Bijak
"Bahkan, santri kini tidur di kantin pesantren dan tenda yang ada di depan masjid pesantren yang kubahnya roboh," ungkap Tgk Musliadi lagi.
Ditanya mengenai jumlah santri yang cedera akibat gempa, Tgk Musliadi menyebutkan angka 105 orang.
"Itu sudah termasuk luka berat dan ringan. Dan, seorang meninggal," paparnya.
Pantauan Rakyat Aceh, setelah kunjungan Presiden RI Jokowi, Jumat ke pesantren terbesar di Provinsi Aceh ini, para santri MUDI membersihkan masjid mereka.
Sementara itu, di sela-sela santri membersihkan masjid, puluhan Polwan dari Polres Kabupaten Bireuen, menyerahkan bantuan.
"Ini keikhlasan kami dan prihatin atas gempa Pidie Jaya," ujar seorang Polwan yang enggan ditulis namanya.(ung/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Durhaka, Hina Suami dengan Panggilan Gembel
Redaktur : Tim Redaksi