Istri Durhaka, Hina Suami dengan Panggilan Gembel

Sabtu, 10 Desember 2016 – 09:01 WIB
Istri Durhaka, Hina Suami dengan Panggilan Gembel. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - Harta dan tahta menjadi dua hal yang sering dijadikan alasan orang tua memilih menantu.

Begitu pula dengan orang tua Sephia, 38. Hampir 10 tahun lamanya ia menolah menganggap mantu suami Sephia sebut Donwori, 43, karena berstatus gembel. 

BACA JUGA: Jupe, Marshanda, dan Wawan Harissa Tegaskan Perang Pada Narkoba

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

TAK pernah ada habis-habisnya Sephia dan keluarganya menyerang dan menghina Donwori.

BACA JUGA: Buaya Ini Ngejar Orang Lagi Mandi

Padahal, sebagai suami dan mantu, Donwori sudah menunjukkan niat baiknya agar diterima oleh keluarga mertuanya.

Berasal dari keluarga miskin yang tinggal di kawasan Branjangan Surabaya dan hanya lulusan SMP bikin tak diterima hingga sekarang.

BACA JUGA: Tak Pakai Kondom, 10 PSK Kena Denda

”Sampai sekarang kalau kumpul ya saya selalu dihina. Yang miskinlah, yang jeleklah. Saya sabar terus,” kata Downori di sela-sela sidang talak cerainya di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Jumat (9/12). 

Akan tetapi, Donwori tak pernah mendengarkan hinaan mertua dan keluarganya.

Bagi Donwori yang terpenting adalah ia bekerja untuk memenuhi kehidupan anak dan istrinya.

”Saya tidak peduli. Tapi, tiap hari digarai ya lama-lama kesal,” kata pria yang kini punya toko baju di Kapasan itu.

Pria yang tinggal di kawasan Tandes mengaku sering sakit hati dengan ucapan mertua dan istrinya.

Mereka sering memanggilnya gembel. Panggilan itu sudah berlaku sejak dia baru menikah 10 tahun lalu.

Kebetulan pernikahan Donwori dengan Sephia tidak disetujui mertuanya. Usai menikah, Donwori dan Sephia langsung diusir.

Mereka pun ngekos di kawasan Kapasan Surabaya.

”Saya awalnya kerja hanya jaga toko. Terus pelanpelan nabung bisa buka toko baju sendiri. Alhadulillah sekarang sudah punya empat toko di PGS (Pasar Grosir Surabaya) dan Pasar Kapasan,” katanya.

Ia pun berharap mertuanya dapat menerimanya dengan baik.

Status gembel dan jelek pun tidak lagi terucap dari mulut mertuanya.

Sayangnya, ucapan mertua makin parah. Istrinya pun sering turut serta.

Padahal, selama ini yang memenuhi kebutuhan hidup mertua dan keluarganya adalah Donwori.

”Saya dipanggil gembel sepanjang masa. Tidak hanya di rumah, di toko juga. Saya sampai malu sama anak buah dan pelanggan saya,” kata Donwori dengan ekspresi meringis.

(*/no/JPG/JPNN) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkot Bandung Beri Sanksi Ormas Penggangu Kebaktian di Sabuga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler