jpnn.com - Beberapa minggu lalu Apple mematikan fitur FaceTime karena ada bug (lubang kelemahan software) yang memungkinkan pengguna dapat mendengar audio dari pengguna yang dihubungi lewat FaceTime menggunakan iPhone.
Mendengar hal tersebut, musisi cantik Taylor Swift langsung sigap untuk melakukan keamanan siber. Menurut Swift, keamanan data digital sangat serius dan penting baginya.
BACA JUGA: Apple Siapkan Audio Group Facetime Lebih Realistis
BACA JUGA: Taylor Swift Jadi Buruan Label-Label Besar
Dalam sebuah wawancara dengan Rolling Stone, wanita kelahiran tahun 1989 itu mengungkapkan, Swift hanya memutar album yang diluncurkan, '1989', di iPhone dengan headphone supaya tak kena penyadapan.
BACA JUGA: Taylor Swift Gabung Universal
"Jangan mulai bicara soal penyadapan denganku. Ini bukan hal yang baik bagi saya untuk dibicarakan di publik. Saya panik. Saya harus menghentikan diri saya dari memikirkan berapa banyak aspek teknologi yang saya tidak mengerti," ujar Swift seperti dilansir Theguardian, Rabu (30/1).
Kalau speakers mengeluarkan suara, lanjut Swift, kemungkinan dirinya juga bisa mengirim suara atau mengangkat ponselnya. "Saya cuma bilang kami tak akan pernah tahu," imbuh wanita kelahiran Amerika Serikat itu.
BACA JUGA: Tak Terbantahkan, Taylor Swift Ratu American Music Awards
BACA JUGA: Apple Siapkan Audio Group Facetime Lebih Realistis
Pernyataan Swift itu seolah-olah meramaikan apa yang terjadi dengan insiden bug di Apple minggu ini, di mana bug mengaktifkan mikrofon tanpa sepengetahuan pengguna. Bug juga disebut bisa menampilkan video, padahal penerima telah menolak panggilan tersebut.
Sebelumnya pada 2017 lalu, Ed Sheeran mengungkapkan bahwa berkolaborasi dengan Swift melibatkan keamanan tingkat NSA.
“Saya berada di San Francisco dan mereka mengirim seseorang dengan tas kerja yang terkunci dengan iPad dan satu lagu di atasnya dan mereka memainkan lagu yang telah saya lakukan dengannya," ujar Ed Shreean kepada majalah Brasil Capricho. (mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taylor Swift Berpolitik, Fan Terbelah
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian