jpnn.com, PALEMBANG - Aksi kawanan gajah liar yang sering mendatangi kebun hingga permukiman masih menimbulkan trauma bagi warga Mekakau Ilir, Sumatera Selatan.
Mereka pun mendesak agar pihak terkait melakukan pemindahan gajah liar secepatnya.
BACA JUGA: Gajah Liar Masuk Dusun, Perkebunan Warga Diacak-acak
“Agar warga tidak lagi waswas setiap saat takut didatangi gajah liar saat berkebun,” ujar Camat Mekakau Ilir, Abdul Haris SKM MM, mewakili aspirasi warganya kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumsel, kemarin.
Pertemuan membahas mengenai konflik gajah dengan manusia itu melibatkan pihak BKSDM Sumsel, Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel, Dinas Pertanian Kabupaten, camat Mekakau Ilir, Koramil, kepala desa, polsek, dan tokoh masyarakat.
BACA JUGA: 132 Ton Beras Sudah Siap Untuk Warga Jambi
Kepala Dinas Pertanian, Asep Sudarno mengungkapkan, dalam beberapa peristiwa, amukan gajah sudah sampai menimbulkan korban jiwa.
“Bupati meminta masalah ini segera dicari solusi untuk mencegah terjadinya korban dan menghilangkan kekhawatiran warga akibat gajah liar,” pesannya.
BACA JUGA: Kali Ini, Kawanan Gajah Itu Hanya Numpang Tidur
Sementara, Kasi Konservasi Wilayah 3 BKSDA Sumsel, Aziz Abdul Latif SHut T mengatakan, konflik manusia dan gajah sudah ada sejak lama karena habitat gajah berubah menjadi perkebunan. Akibatnya, kawanan gajah kesulitan mendapatkan makanan dan memasuki permukiman.
Dirinya juga meminta pemerintah kabupaten untuk membentuk satgas yang diusulkan ke gubernur Sumsel.
“Sebelum gajah dipindahkan habitatnya, kita harus memahami opsi pemindahan satwa langka tersebut,” cetusnya. Masyarakat harus mandiri menangani gajah, jangan sampai menimbulkan konflik dan masalah baru. (dwa/vin/ce3)
Redaktur & Reporter : Budi