Gajah Liar Masuk Dusun, Perkebunan Warga Diacak-acak

Kamis, 02 November 2017 – 11:10 WIB
MASUK KAMPUNG: Kawanan gajah liar masuk kampung di daerah Pekon Srikaton dan Karangagung, Semaka, Tanggamus. FOTO IST FOR RADAR LAMPUNG

jpnn.com, KOTAAGUNG - Kawanan gajah liar kembali menghancurkan areal perkebunan milik warga Tanggamus, kemarin.

Selama kurang lebih tiga hari, kawanan gajah mengacak-acak kebun warga.

BACA JUGA: Vonis Kurir Ganja 17 Tahun, Jaksa Ajukan Banding

Tetapi, kali ini kondisinya berbeda. Kawanan gajah yang diperkirakan berjumlah 12 ekor itu sudah berani masuk areal permukiman warga.

Kawanan gajah itu bahkan hanya berjarak 10 meter dari rumah warga di Dusun Karangtempel dan Pesanggrahan, Pekon Srikaton, dan Pekon Karangagung, Kecamatan Semaka.

BACA JUGA: UMP Lampung Dua Terbawah Sumatera

Berdasarkan pantauan Radar Lampung (Jawa Pos Group), kawanan gajah melahap tanaman pisang, kelapa, pepaya, nanas, dan ubi kayu milik warga.

Menurut Sugeng, salah seorang warga, saat ini setiap malam warga terpaksa secara bergantian melakukan penjagaan.

BACA JUGA: Oalah, Baru Saja Bebas, Remaja Ini akan Masuk Penjara Lagi

’’Masyarakat benar-benar dibuat takut dan resah atas kondisi ini. Kami khawatir gajah-gajah itu masuk permukiman dan merusak rumah jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut,” tuturnya.

Tukiman, warga lainnya, berharap ada penanganan serius dari pemerintah. Sehingga konflik manusia dengan gajah tak terulang. Dia menilai selama ini langkah pengusiran yang dilakukan aparat berwenang kurang optimal.

’’Beberapa hari pasca diusir dan digiring masuk ke dalam hutan, gajah-gajah itu selalu saja kembali datang dan masuk area permukiman kami,” katanya.

Dijelaskan Tukiman, kawanan gajah yang masuk permukiman warga tersebut berukuran besar. Namun, tak seekor pun yang memiliki gading.

’’Masyarakat sudah sangat lelah dan capek. Selama ini setiap malam harus berjaga-jaga dengan segala upaya agar kawanan gajah tidak masuk permukiman,” kata Kepala Pekon Srikaton Ngatimin.

Hal senada disampaikan Kepala Pekon Karangagung Bunyamin. Menurutnya, kawanan gajah sudah tak takut lagi dengan suara mercon atau petasan.

’’Kalau mendengar suara petasan, gajah malah beringas dan marah. Jadi langkah antisipasi masyarakat saat ini dengan melakukan penjagaan sistem pagar betis menggunakan penerangan batu baterai,” paparnya.

Asisten II Pemkab Tanggamus Karjiono ketika dikonfirmasi terkait permasalahan ini mengatakan, pihaknya telah mendapat laporan atas kembali masuknya gajah-gajah tersebut.

Karena itu, pemkab telah mengundang pihak TNBBS, kehutanan, dan BKSDA Lampung guna melakukan penanggulangan atas permasalahan tersebut.

’’Tim akan langsung ke lokasi (lapangan) sekaligus membawa bahan bantuan untuk mereka yang berjaga di posko,” terang Karjiono yang juga mantan kepala Dinas Kehutanan Tanggamus ini. (ehl/c1/wdi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukungan dari Tokoh NU Kultural Mengalir ke Cagub Arinal


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler