jpnn.com, MEDAN - Sekitar 20-30 dari 81 peserta offroad IOX Andalas 2019 berhasil mengikuti trek sesuai jadwal setelah melakukan start di Medan dengan tujuan Bukit Tinggi pada 9 Februari lalu.
Team Leader IOX Syamsir Alam mengatakan, mayoritas peserta gagal memasuki trek sesuai jadwal.
BACA JUGA: Peserta IOX 2019 Andalas Babak Belur di Rimba Siosar
Selain itu, para peserta masih berjibaku untuk keluar dari trek trek sebelumnya.
“Semakin hari semakin sedikit jumlah peserta yang bisa mengikuti seluruh trek sesuai jadwal,” kata Syamsir, Kamis (21/2).
BACA JUGA: IOX 2019 Andalas Angkat Pesona Kuliner Asli Nusantara
Ladang pembantaian pertama para offroader superekstrem ini ialah trek di Siosar (Puncak 2000) di Brastagi.
Seluruh peserta sejak hari pertama start di Medan hingga hari keempat langsung mendapat menu superberat.
BACA JUGA: 84 Mobil 4x4 dan 74 Motor Siap Tempur di IOX 2019 Andalas
Mereka harus menghadapi medan offroad yang dianggap sebagai trek terberat selama IOX digelar.
“Trek Siosar bagaikan trek supermarket offroad superbejat. Tanjakan curam, turunan curam, bogger (rawa lumpur) yang dalam, bebatuan, akar pohon besar yang menyulitkan semua tersedia, dan harus dilalap oleh para off-roader,” tambah Syamsir.
Usai dari Siosar, seluruh peserta istirahat di Silalahi. Mereka menikmati keindahan alam dan budaya Danau Toba sekaligus memperbaiki kendaraan.
Dua kendaraan peserta diangkut dengan trailer langsung menuju garis finish di Bukit Tinggi karena mengalami kerusakan parah.
Dari Silalahi, pada hari kelima seluruh peserta bergerak ke Parmonangan untuk offroad.
Namun, hanya 22 kendaraan 4x4 yang masuk trek. Sisanya masih tercecer di trek Siosar dan sebagian lagi rusak yang harus masuk bengkel untuk perbaikan.
Trek ke Parmonangan ini memiliki tingkat rssiko kecelakaan yang tinggi karena melalui banyak jurang yang banyak.
Peserta yang tercecer di belakang dilarang memasuki trek tersebut untuk mengurangi risiko celaka.
Sekitar 56 kendaraan melambung mengambil jalan onroad ke Sibolga via Tarutung.
Tercatat sekitar 56 kendaraan start dari Sibolga jalan on-road (aspal) menuju pantai Tabuyung menyusuri jalan pasir di pantai sepanjang sepuluh km.
Seluruh peserta sangat menikmati trek pantai pasir yang sepi ini dengan memacu kecepatan tinggi.
Dari Tabuyung, peserta menuju Simpang Gambir melalui jalan onroad dan offroad melalui perkebunan sawit dan ladang.
Tercatat hanya 29 kendaraan yang memasuki trek ini. Sisanya tercecer di belakang dan sebagian lagi diperbaiki karena rusak.
Begitu pula di trek Simpang Gambir ke Sapotinjak pada hari berikutnya. Hanya 31 peserta yang memasuki trek.
Pada hari kesebelas, dengan diiringi hujan deras, sekitar 40 kendaraan peserta kembali memasuki jalur offroad berat Sapotinjak ke Aek Mais.
Dari perkiraan sore hari, seluruh peserta bisa sampai di base camp di Kotanopan. Hanya 20 kendaraan yang berhasil finis. Mereka disambut Bupati Madina Dahlan Harun Nasution. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IOX 2019 Andalas, Nikmati Alam dan Lestarikan Harimau Sumatera
Redaktur & Reporter : Ragil