Sepanjang perdagangan kemarin, bursa berjalan ramai dengan frekuensi 170.554 kali transaksi, pada volume 5,01 miliar lembar saham senilai Rp 7,57 triliun. Investor asing masih melanjutkan aksi jual dengan nilai total Rp 4,0 triliun dan aksi beli senila Rp 2,77 triliun.
Asing pun membukukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 1,23 triliun. Dengan saham-saham yang paling banyak dijual di pasar reguler seperti BBRI, BMRI, TLKM, BBCA, dan ASRI.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, posisi running terakhir IHSG sudah mencapai 1 persen dari posisi terendah IHSG. "Ini artinya, pelaku pasar terlihat mulai bottom fishing (investasi di saham yang murah lantaran ada permasalahan fundamental ekonomi atau perusahaan, Red)," ungkapnya.
Dalam teknik tersebut, investor tengah berspekulasi bahwa penurunan harga saham hanya temporer, dan bakal pulih untuk mendapatkan keuntungan investasi.
Hal ini, lanjut Satrio, terlihat dari sentimen negatif yang sebenarnya hanya terlihat di dalam negeri. Sebaliknya, bursa regional sebenarnya memberikan sinyal bagus. Bursa regional nampak masih mampu bergerak veriatif, dan cenderung mencoba menguat meskipun rilis data Tiongkok kurang mendukung.
Karena itu, ia mengaku merekomendasikan beli saat IHSG berada di level support, terutama pada saham-saham yang masih berada di sekitar retracement 50 persen, seperti properti, konstruksi, dan konsumsi. "Bahkan di sektor tersebut ada di sekitar retracement 61 persen. Jadi coba buy on weakness, bottom fishing," ungkapnya.
Sementara itu, Head of Research Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, secara teknikal pelemahan IHSG kemarin maish menghasilkan signal sinyal bearish, diiringi dengan kenaikan volume.
Sehingga pada perdagangan Selasa (11/6), IHSG diperkirakan masih bergerak pada kisaran support 4.700 - 4.764, dan resistance 4.800 - 4.925. Grafis MACD (moving average convergence/divergence) bergerak turun dengan histogram negatif yang memanjang. sementara grafis RSI, William"s %R, dan Stochastic, masih di area oversold.
"Meski IHSG dan hampir mayoritas saham-saham secara teknikal sudah berada di bawah area oversold, namun belum ada tanda-tanda upreversal hingga sentimen yang ada berbalik arah," jelasnya.
Lantaran itu, ia menyarankan pelaku pada untuk lebih mencermati volume perdagangan terhadap beberapa saham yang masih dalam posisi nett buy asing. Beberapa saham pilihan di antaranya PGAS, BTPN, CPIN, dan SSIA. (gal)
Rekomendasi Saham
Kode Emiten Close Entry Target
ASII Astra International 6.950 6.700 7.050
BMRI Bank Mandiri 9.150 8.850 9.350
GGRM Gudang Garam 51.400 50.350 52.000
LSIP London Sumatera 1.950 1.860 1.960
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bursa Saham Miskin Sentimen Positif
Redaktur : Tim Redaksi