jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Police Watch mendesak Kapolri agar bersikap tegas kepada Polda Metro Jaya untuk mengungkap penembak Anggota Provost Ditpolair Mabes Polri Aipda Anumerta Sukardi di depan kantor KPK, Selasa (10/9) malam.
Sebagai pucuk pimpinan kepolisian, Jendral Timur Pradopo harus memberi batas waktu dan mensupervisi jajaran Polda Metro Jaya untuk segera memburu serta menangkap dan mengungkap kasus penembakan tersebut.
"Terutama penembakan di depan Gedung KPK," kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane, Kamis (12/9).
BACA JUGA: Rizal Ramli: Kewibaan Polisi Merosot
Ia menilai kasus penembakan di depan KPK menjadi puncak keresahan warga Jakarta setelah sebelumnya adanya empat kasus penembakan dan dua kasus pengeroyokan terhadap polisi di ibukota sejak dua bulan terakhir.
Aksi penembakan terhadap polisi yang semula di wilayah pinggiran dan kini mulai bergeser ke pusat ibukota menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi banyak pihak.
BACA JUGA: Plt Kepala SKK Migas Penuhi Panggilan KPK
"Jika aksi penembakan ini tidak segera diungkap dan kemudian terbiarkan bukan mustahil aksi teror penembak misterius ini akan makin melebar dan muncul di berbagai pihak," katanya.
Menurutnya, jika tren penembakan misterius ini kian melebar bukan mustahil sasarannya pun kian melebar pula. Artinya, tidak hanya polisi jajaran bawah yang jadi sasaran.
BACA JUGA: Anies Baswedan: Capres Konvensi Lebih Baik Daripada Ditunjuk Langsung
"Bukan mustahil para pelaku penembak misterius meningkatkan sasarannya untuk uji nyali, di antaranya menembak perwira atau pejabat Polri atau bahkan menjadi para politisi atau pejabat pemerintah dan pejabat negara sebagai sasaran atau korban," kata Neta.
Menurutnya, Jika para pejabat Polri, para politisi dan pejabat pemerintah menjadi sasaran penembak misterius, ibukota Jakarta pun seakan berubah menjadi wilayah "yang tidak bertuan".
"Kecaman-kecaman kepada Polri akan kian meningkat," paparnya.
Untuk itu, Neta meminta kasus penembakan misterius ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama dan harus segera diungkap agar mata rantai penembakan tersebut bisa diputus dan dihentikan. "Sehingga warga ibukota tidak terus menerus dikecam rasa takut," bebernya.
Karenanya, Neta menegaskan, Kapolri harus segera memotivasi jajaran Polda Metro Jaya agar mampu mengungkap kasus tersebut. "Dan Polri tetap dipercaya publik dalam menjaga keamanan ibukota," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikut Konvensi, Dino Siap Melepas Status PNS
Redaktur : Tim Redaksi