jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya melakukan agenda pemulihan ekonomi nasional sebagai dampak dari pandemi. Salah satunya adalah mendongkrak daya beli masyarakat.
Hal ini dinyatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Seminar Nasional Rakornas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Tahun 2020 di Jakarta.
Menurut Airlangga, salah satu upaya memperbaiki daya beli masyarakat di masa pandemi adalah dengan merealisasikan bantuan sosial, program subsidi gaji, dan semi bansos seperti Kartu Prakerja.
Nilai anggaran dari subsidi gaji atau upah sebesar Rp37,87 triliun dengan penerima sebesar 15,4 juta pekerja yang masing-masing menerima Rp 2,4 juta.
BACA JUGA: Selesaikan Krisis Kesehatan, Mencegah Krisis Ekonomi
“Untuk yang belum bekerja, pemerintah memberikan semi bansos melalui Program Kartu Prakerja,” kata Airlangga.
Di samping itu, pemerintah memberikan bantuan kepada pelaku UMKM berupa kebijakan insentif perpajakan, subsidi bunga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), penempatan dana pada bank, dan penjaminan kredit UMKM.
BACA JUGA: UU Cipta Kerja akan Jadi Solusi Atas Masalah Ekonomi Selama Ini
Tren pertumbuhan membaik
Upaya mendongkrak daya beli masyarakat ini gencar dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV. Tren pertumbuhan ekonomi saat ini menunjukkan tren perbaikan.
Hal ini seperti yang diungkapkan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta di hari yang sama.
Presiden Jokowi menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indnesia di kuartal III berada pada kisaran minus 3 persen. Angka ini lebih baik dari pertumbuhan ekonomi kuartal II yang minus 5,32 persen.
“Jadi kuartal III (pertumbuhan ekonomi) minus 3 lebih sedikit, trennya membaik, positif. Mungkin sehari-dua hari, tiga hari ini akan diumumkan oleh BPS,” ujar Presiden Joko Widodo.
Dengan demikian, kuartal IV sangat penting sekali untuk bisa terus memperbaiki tren pertumbuhan ekonomi tersebut. Presiden meminta agar realisasi belanja pemerintah pada kuartal IV ini dilakukan dengan maksimal.
“Kuartal IV ini sangat penting sekali agar bisa memperbaiki lagi, syukur bisa masuk ke positif, sehingga belanja/spending harus menjadi kejar-kejaran kita semuanya. Saya harapkan realisasi belanja kita betul-betul harus berada pada titik yang paling maksimal,” ujar presiden. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia