Tren Suku Bunga Turun, Kinerja LPKR Diprediksi Makin Moncer

Rabu, 02 Desember 2020 – 10:35 WIB
Aktivitas pengunjung di Lippo Mall Puri yang sudah kembali beroperasi saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, Jakarta, Senin (15/6). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Saham Lippo Karawaci (LPKR) memuncaki daftar Top Gainers dengan kenaikan 24,10 persen pada pekan kemarin. Adapun level tertinggi indeks mencapai 5.795,83, sedangkan terendah 5.745,88.

Berdasarkan data RTI, tercatat lima saham pencetak keuntungan tertinggi (top gainers), antara lain saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

BACA JUGA: Kinerja LPKR Bagus, Mampu Tumbuh di Masa Pendemi

Harga saham LPKR melonjak hingga 24,10 persen, AGRO naik 23,91 persen, BWPT menguat 10,58 persen, BRIS terangkat 6,91 persen dan ASRI meningkat 6,84 persen.

Analis Pasar Saham, Sukarno Alatas menyampaikan, kinerja positif yang diraih LPKR ditunjang oleh berbagai sentimen positif baik dari internal maupun eksternal.

BACA JUGA: Ketersediaan Vaksin Jadi Harapan untuk Pemulihan Pariwisata dan Bisnis Properti

Antara lain, sentimen penurunan suku bunga dan ditambah lagi sentimen sebelumnya terkait omnibus law yang banyak diramal berbagai pihak akan menguntungkan sektor properti.

"Ditambah lagi valuasi LPKR tergolong murah pada saat ini, dan pergerakannya agak ketinggalan pada saat itu. Kemudian optimisme pemulihan ekonomi juga turut andil karena nanti di Januari vaksin sudah bisa didistribusikan secara bertahap," ucap Sukarno dalam keterangan kepada media, Selasa (1/12).

BACA JUGA: Sebentar Lagi Punya SK PPPK, Membayangkan Gaji Bulanan seperti PNS

Sukarno mengatakan, ke depannya sektor properti seperti LPKR berpeluang akan lebih baik nantinya karena tren suku bunga turun dan optimisme pemulihan ekonomi. Apalagi, secara kinerja, LPKR masih cukup positif.

Adapun kenaikan sektor agrikultur dikarenakan sentimen India memangkas bea impor minyak sawit mentah sebesar 10 persen.

Berdasarkan data Bloomberg, margin laba usaha Lippo Karawaci tercatat 5,62 persen pada kuartal III-2020, sedangkan di kuartal III-2019 OPM tercatat -10,46 persen.

Margin EBITDA LPKR di kuartal tiga ini juga tercatat sebesar 38,01 persen meningkat bila dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu yang sebesar 37,72 persen.

Anak usaha LPKR, yakni Lippo Cikarang juga kinerjanya bagus selain dilihat dari pertumbuhan pendapatan dan laba, ada peningkatan rasio profitabilitas baik itu rasio gross profit margin (GPM), OPM dan net profit margin (NPM).

Lippo Cikarang melaporkan pertumbuhan pendapatan dari suksesnya pemasaran produk hunian rumah tapak yang terjangkau, dan apartemen Orange County yang terus melanjutkan proses serah terima unit.

Karena itu, kinerja LPKR dalam jangka panjang akan terus membaik apalagi jika berhasil menekan beban di kuartal IV-2020 nanti. Untuk jangka panjang LPKR juga masih prospektif, dengan kekuatan memiliki lahan 1.416 ha.

Bahkan, Sukarno menilai sektor properti yang jadi salah satu bisnis inti LPKR, akan diuntungkan dalam jangka panjang berkat Omnibus Law.

Adapun untuk jangka pendek, LPKR direkomendasikan trading buy karena secara valuasi sudah murah dengan price to book value (PBV) 0,37 kali.

"Industri properti bisa berpeluang dengan adanya omnibus law yang bisa diuntungkan nantinya," kata Sukarno.

CEO LPKR John Riady menyampaikan, pertumbuhan pendapatan naik sebanyak 38,7% Year on Year pada sembilan bulan di 2020 seiring dengan pertumbuhan pada marketing sales dan penyelesaian proyek.

Pendapatan pada sembilan bulan 2020 menjadi Rp2,37 triliun dari Rp1,71 triliun pada sembilan bulan di 2019.

John menyampaikan, sebagai perusahaan real estate terbesar di Indonesia berdasarkan total aset dan pendapatan, pendapatan Real Estate Development meningkat sebesar 38,7 persen menjadi Rp2,37 triliun dari Rp1,71 triliun karena bisnis inti properti Perseroan mulai menunjukkan perbaikan.

"Bisnis properti terus menunjukkan kemampuan untuk bertahan yang ditunjukkan dengan marketing sales sembilan bulan di periode 2020 yang meningkat 100 persen YoY menjadi Rp2,28 triliun dari Rp1,14 triliun pada periode yang sama tahun lalu," ujar John.

Ditambahkannya, launching rumah tapak di Lippo Village untuk pertama kalinya setelah 4 tahun melalui proyek Cendana Homes, mampu terjual habis dalam hitungan jam.

Meski pendapatan recurring terganggu oleh pandemi covid-19, John memastikan bisnis properti perlahan lahan telah pulih dan mendekati normal.

“Kuartal ketiga sangat sukses untuk lini bisnis property dengan marketing sales sebesar Rp1,2 triliun, atau kenaikan sebesar 304 persen YoY. Kami berharap di tahun-tahun mendatang ketika kami melakukan evaluasi terhadap perubahan yang terjadi di Lippo Karawaci, kami dapat menunjukkan kuartal ini sebagai titik balik di mana lini bisnis properti di bawah tim manajemen baru telah sukses," pungkas John. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler