Tri Rismaharini: Padahal, Pemimpin kan Juga Manusia

Minggu, 07 Januari 2018 – 05:42 WIB
Tri Rismaharini. Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Sosok Tri Rismaharini langsung menjadi sorotan setelah Abdullah Azwar Anas resmi mengundurkan diri dari pencalonannya sebagai bakal cawagub pendamping Saifullah Yusuf.

Petinggi PDIP merayu Wali Kota Surabaya itu agar mau menjadi pengganti Anas. Bagaimana tanggapan sang ibu?

BACA JUGA: Ketua FKUB Banyuwangi Akui Kinerja Azwar Anas Moncer

Untuk kali kesekian dipinang ikut pilgub, bagaimana tanggapan Anda?

Saya sudah sampaikan mohon maaf, saya masih ingin di Surabaya. Saya nggak ingin berubah. Sebab, saya harus menyelesaikan beberapa pekerjaan di sini. Kalau cuti untuk kampanye, saya nggak bisa kerja. Makanya, kemudian dipilih Gus Ipul dan Anas. Jangan merasa saya yang paling berhak. Kader PDI Perjuangan kan banyak sekali.

BACA JUGA: Azwar Anas Blusukan ke Pasar, Begini Reaksi Para Pedagang

Apabila DPP PDIP tetap mendorong, Anda siap melepas jaket merah demi Surabaya?

Sebenarnya ini bukan yang pertama. Saat ribut DKI Jakarta (nama saya, Red) juga ada. Bahkan, anak-anak kecil menangis. Saya janji kepada mereka dan bersumpah jadi wali kota mereka.

BACA JUGA: Risma Tolak Gantikan Anas, Begini Respons Petinggi PDIP

Mestinya di DKI dulu begitu, ditawari mundur. Tapi, buktinya, juga nggak apa-apa. Karena beliau (Megawati Soekarnoputri, Red) tahu, ini sumpah.

Apakah sungkan dengan Pak Anas?

Pak Anas ini korban. Ini bisa terjadi kepada siapa saja. Sebetulnya, apakah ini by design? Kemudian, kesalahan Pak Anas di mana? Saya berharap Pak Anas bisa kuat. Menurut saya, di politik ini memang susah, apa pun bisa dilakukan untuk menjatuhkan lawan politik. Saya ingin bertemu Pak Anas, ajak teman-teman studi banding ke Banyuwangi.

Adakah saran untuk politisi muda terkait dengan black campaign?

Kita memang harus berhati-hati. Di pemerintahan ini berat sekali. Administrasinya begitu rumit. Orang akan cari salahnya, semua begitu. Saya pernah diomongi, kenapa saya ke mana-mana sendiri, mana suaminya. Lha suami saya nggak mau, masak saya paksakan. Padahal, pemimpin kan juga manusia. (deb/c11/kim)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Pastikan Penetapan Nama di Menit-Menit Akhir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler