JAKARTA - Mantan Ketua DPC Demokrat Cilacap, Tridianto akan melaporkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Komisi III DPR RI. Hal ini terkait bocornya dokumen administrasi surat perintah penyidikan (Sprindik) atas nama Anas Urbaningrum.
Loyalis Anas tersebut berharap agar Komisi III DPR membentuk Panitia Khusus terkait kebocoran dokumen administrasi Sprindik Anas. Selain itu ia meminta komisi bidang hukum dan Ham tersebut memanggil KPK. Sehingga tidak ada lagi kejadian Sprindik bocor ke depannya.
"Karena sangat berbahaya kalau lembaga KPK yang kita cintai ada oknum pimpinan yang telah membocorkan draft Sprindik," ujar Tri melalui pesan singkat, Kamis (7/3).
Selain itu tujuan Tri melapor ke DPR karena ingin menyelamatkan lembaga antikorupsi tersebut dari oknum-oknum yang mempunyai mental bejat yang telah membocorkan dokumen administrasi Sprindik Anas.
Sebelumnya, Tri telah melaporkan kebocoran dokumen administrasi ke Bareskrim Mabes Polri, Jumat (1/3). Hanya saja laporan itu belum direspon polisi dengan surat tanda terima pembuatan laporan. Pasalnya, perlu ada koordinasi dengan pimpinan di Bareskrim Mabes Polri.
Sementara itu Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Komjen Sutarman menyatakan jika masyarakat ingin melaporkan bocornya dokumen administasi Sprindik itu silakan memberikan informasi kepada Komite Etik KPK. Baru kemudian Komite Etik yang melapor kepada Bareskrim. (gil/jpnn)
Loyalis Anas tersebut berharap agar Komisi III DPR membentuk Panitia Khusus terkait kebocoran dokumen administrasi Sprindik Anas. Selain itu ia meminta komisi bidang hukum dan Ham tersebut memanggil KPK. Sehingga tidak ada lagi kejadian Sprindik bocor ke depannya.
"Karena sangat berbahaya kalau lembaga KPK yang kita cintai ada oknum pimpinan yang telah membocorkan draft Sprindik," ujar Tri melalui pesan singkat, Kamis (7/3).
Selain itu tujuan Tri melapor ke DPR karena ingin menyelamatkan lembaga antikorupsi tersebut dari oknum-oknum yang mempunyai mental bejat yang telah membocorkan dokumen administrasi Sprindik Anas.
Sebelumnya, Tri telah melaporkan kebocoran dokumen administrasi ke Bareskrim Mabes Polri, Jumat (1/3). Hanya saja laporan itu belum direspon polisi dengan surat tanda terima pembuatan laporan. Pasalnya, perlu ada koordinasi dengan pimpinan di Bareskrim Mabes Polri.
Sementara itu Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Komjen Sutarman menyatakan jika masyarakat ingin melaporkan bocornya dokumen administasi Sprindik itu silakan memberikan informasi kepada Komite Etik KPK. Baru kemudian Komite Etik yang melapor kepada Bareskrim. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Terima Curhat Soal Beasiswa Hingga Listrik
Redaktur : Tim Redaksi