jpnn.com, SAMARINDA - Pengamat ekonomi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda Abnan Pancasilawati mengatakan, tidak ada alasan bagi generasi milenial tak bisa membeli rumah.
Menurut Abnan, semuanya bergantung pada gaya hidup yang dianut.
BACA JUGA: Luncurkan Klaster Baru, Citra Harmoni Incar Segmen Menengah
“Sayangnya, anak muda sekarang lebih boros. Biaya hidup yang dikeluarkan tidak sedikit. Bukan karena mereka butuh tapi karena gengsi,” ucap Abnan, Minggu (5/8).
Setelah menikah, pasangan muda harus memikirkan hunian sebagai fokus utama.
BACA JUGA: Pasar Properti Sekunder Topang Kinerja Broker
Dia menyarankan pasangan muda mencari skema pembayaran berbasis syariah untuk menghindari riba.
Pasangan yang berencana membeli rumah, sambung Abnan, sebaiknya mulai memangkas pengeluaran kecil.
BACA JUGA: Warga Bisa Dapat Belasan Juta dari Warisan Bung Karno, Ini Syaratnya
Misalnya, kebiasaan ngopi. Bila biasanya dalam seminggu minum kopi tiga kali di coffee shop dengan harga Rp 40 ribu, pasangan muda harus menguranginya.
“Jika kebiasaan ini dikurangi menjadi sekali seminggu, Anda sudah berhemat Rp 320 ribu sebulan. Uang itu bisa dimasukan ke dalam instrumen investasi dengan imbal hasil 20 persen. Dalam lima tahun Anda akan mendapatkan Rp 33.105.337. Jumlah ini sangat lumayan untuk menambah tabungan DP rumah, bukan?” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Dwi Ariyanto mengatakan, generasi muda harus mengatur pengeluaran dan pendapatan agar tak besar pasak daripada tiang.
Selain itu, kata dia, generasi muda harus mulai belajar berinvestasi dengan benar.
“Buat pos-pos pengeluaran. Hal ini bisa mengingatkan apakah kondisi dompet masih dalam keadaan sehat atau sakit,” ujar Dwi. (roe/riz/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harta Warisan Bung Karno Bakal Dibagikan, Tiap Warga Dapat Belasan Juta
Redaktur & Reporter : Ragil