Kini, Singapura memberi sinyal untuk membuka pintu bagi masuknya bank asal Indonesia ke Negeri Singa tersebut.
Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sofyan Basyir mengatakan, pembicaraan dengan Monetary Authority of Singapore (MAS) terkait rencana pembukaan kantor cabang penuh (fully branch) mencapai kemajuan signifikan. "Dalam waktu dekat mudah-mudahan bisa goal (tercapai, red)," ujarnya saat ditemui di DPR kemarin (8/4).
Sebagaimana diketahui, selama ini bank-bank asal Indonesia seperti BRI, Bank Negara Indonesia (BNI), maupun Bank Mandiri berencana membuka kantor cabang di Singapura.
Namun rencana tersebut terhambat oleh beratnya persyaratan yang ditetapkan oleh MAS selaku otoritas perbankan Singapura. Sementara itu, bank-bank asal Singapura selama ini mudah sekali melakukan ekspansi ke Indonesia.
Akibatnya, tuntutan azas resiprokal atau kesetaraan pun terus didengungkan. BI yang selama ini dinilai terlalu lembek saat berhadapan dengan pihak asing, kini mulai menunjukkan taringnya. Proposal akuisisi Bank Danamon oleh DBS sejak April 2012 lalu masih digantung oleh BI.
Padahal, setahun lalu, DBS Group Holdings Ltd. telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan Fullerton Financial Holdings Pte Ltd. (FFH) untuk mengambil alih 100 persen saham yang dimiliki FFH pada Asia Financial Indonesia Pte Ltd (AFI).
Asia Financial Indonesia ini memiliki 67,37 persen saham pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Nilai transaksi pengambilalihan mencapai Rp 45,2 triliun.
Sikap tegas Gubernur BI Darmin Nasution yang masih belum memberi izin akuisisi Bank Danamon tersebut banyak diapresiasi oleh kalangan perbankan, termasuk Menteri Keuangan Agus Martowardojo yang pada Mei mendatang akan memegang jabatan sebagai Gubernur BI. "Azas resiprokal harus menjadi landasan industri keuangan kita," katanya.
Sofyan menambahkan, jika izin pendirian kantor cabang penuh di Singapura sudah dikeluarkan MAS, BRI akan segera melakukan ekspansi dengan membuka kantor cabang yang bisa melayani sektor perdagangan, hingga remitansi. "Ini akan menjadi langkah besar bagi bank asal Indonesia," ucapnya.
Senada dengan Sofyan, Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Gatot M. Suwondo juga mengaku sangat berminat untuk mengembangkan jaringan di Singapura yang merupakan pusat finansial Asia.
"Potensi bisnis di Singapura prospektif karena uang yang beredar di sana sangat besar," ujarnya. (owi/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pabrik Pusri II Targetkan Produksi 2,8 Ton Pertahun
Redaktur : Tim Redaksi