Triwulan Pertama, Garam Masih Impor

Minggu, 05 Mei 2013 – 15:22 WIB
JAKARTA - PT Garam Indonesia terus berupaya meningkatkan produksi garam dengan cara memperluas fasilitas bio membran. Tetapi, tetap saja produksi garam belum bisa memenuhi kebutuhan konsumsi nasional. Akibatnya, Indonesia masih mengimpor garam.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor garam masih berlangsung di triwulan pertama 2013. Tercatat impor garam sebesar 465.000 ton atau senilai USD 21,5 juta. Khusus garam industri, Indonesia masih 100 persen bergantung pada impor karena belum memproduksi di dalam negeri.

"Seharusnya pemerintah lebih serius mengupayakan peningkatan produksi garam, baik garam konsumsi maupun untuk industri. Seharusnya ada alih teknologi dan tata kelola yang dibenahi dengan sungguh-sungguh," kata anggota Komisi IV DPR, Ma"mur Hasanuddin, menanggapi data yang dirilis BPS.

Belum lama ini, Direktur Utama PT Garam Yulian Lintang mengatakan, perseroan menyiapkan belanja modal Rp 110 miliar tahun ini yang dia ntaranya digunakan untuk penambahan fasilitas bio membran seluas 100 hektare (ha) di Sumenep, Madura. 

Bio membran adalah ladang garam yang dilapisi sejenis bahan plastik untuk menampung air laut agar garam yang dihasilkan tak bercampur dengan tanah atau lumpur. Dengan begitu, Garam menargetkan produksi tahun ini akan naik menjadi 400.000 ton garam dibanding tahun lalu yang sebesar 385.000 ton. (dri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UMC Targetkan 400 unit New Splash

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler