jpnn.com - JAKARTA – Pencapaian laba BRI pada triwulan pertama 2016 berjalan datar. Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, sebenarnya flat bukan berarti jadi penyebab laba pertumbuhannya terganggu.
Tapi laba BRI tumbuhnya melandai. Kenapa bisa melandai? Dia menjelaskan ada banyak faktor. Antara lain suku bunga yang ditetapkan harus bisa bersaing dengan suku bunga bank-bank di ASEAN.
BACA JUGA: Pemda Diminta Maksimalkan Dekonsentrasi Perumahan
Oleh karena itu, kata Asmawi, fokus BRI adalah pada financial inclusion. Artinya, makin banyak yang dapat kredit, makin banyak nasabah baru yang didapat BRI.
"Mengawali pencapaian atas target kinerja perseroan di tahun ini, BRI menutup triwulan I-2016 ini dengan hasil yang positif. BRI membukukan perolehan laba setelah taksiran pajak (bank only) sebesar Rp 6,14 triliun," ujar Asmawi, Kamis (28/4).
BACA JUGA: 8 Tahun, Pembangunan Transmisi Bangko-Sungai Penuh Masih Terhambat
Raihan laba tersebut, rinci Asmawi, berasal dari meningkatnya total income atau total pendapatan BRI yang tumbuh sebesar 11,46 persen yoy atau menjadi Rp 25,75 triliun.
Interest income atau pendapatan bunga yang menyumbang lebih dari 80 persen atas total pendapatan, tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp 21,84 triliun di triwulan pertama 2016.
BACA JUGA: Menang Lelang, PGN Pasok Gas ke Anak Usaha Krakatau Steel
Sedangkan sumber pendapatan lainnya berasal dari pendapatan nonbunga yang mencapai Rp 3,91 triliun atau tumbuh sebesar 29,55 persen dari periode yang sama sebelumnya. (ers)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Triwulan I Jumlah Penumpang Capai 19,6 juta
Redaktur : Tim Redaksi