Trubus Merespons Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Lawan Pandemi Covid-19, Simak

Selasa, 02 November 2021 – 13:18 WIB
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menilai kolaborasi pemerintah dan swasta yang bahu-membahu dalam rangka melawan pandemi Covid-19 merupakan langkah taktis-strategis.

Sebab itu, upaya bersama itu perlu terus didukung dan berharap terus ditingkatkan.

BACA JUGA: Lawan Pandemi di Bulan Kemerdekaan, PB SEMMI Ajak Masyarakat Kibarkan Bendera Merah Putih

Poin kunci dalam penanganan Covid-19 adalah dengan melakukan testing massif, tracing kontak erat, dan treatment bagi yang terkonfirmasi positif. Pada posisi tersebut keterlibatan swasta diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Menurut Trubus, keterlibatan swasta dalam membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19, baik vaksinasi atau penyediaan perangkat tes dan berbagai perlengkapan medis perlu mendapat dukungan untuk segera memutus mata rantai Covid-19.

BACA JUGA: Arsjad Rasjid Sebut KADIN Ikut Bertempur Lawan Pandemi Covid-19

“Cuma di dalam implementasinya perlu ada pengawasan juga, karena publik ini kan cerdas, kita harus memahami dinamika publik pada umumnya menginginkan percepatan vaksinasi ini, apa yang dilakukan patut kita dukung,” kata Trubus, Selasa (2/11/2021).

Trubus menambahkan sepanjang swasta atau perusahaan memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat itu tidak ada masalah. Yang perlu diperhatikan adalah kinerja dari kelembagaannya seberapa besar memberikan dampak terhadap percepatan penanganan Covid-19.

BACA JUGA: Kabar Terbaru dari Laksamana Yudo Kepada Seluruh Perwira TNI AL

“Jadi, konteksnya sepanjang kita melihat itu positif dalam arti memang untuk mempercepat penanganan Covid, vaksinasi itu ya masyarakat memberikan dukungan,” bebernya.

Lanjut Trubus, seperti halnya pelaksanaan Vaksinasi di berbagai daerah masih tergolong rendah, untuk mengantisipasi datangnya gelombang ketiga Covid-19, maka perlu dilakukan upaya percepatan vaksinasi.

“Kita dukung karena itu vaksinasi harus cepat karena kondisinya di daerah-daerah baru maksimal 35 persen perlu mencapai herd immuntynya. Kita khawatir ada gelombang ketiga, jadi kekhawatiran gelombang ketiga ini harus hadapi dengan percepatan vaksinasi,” ungkap Trubus.

Bagi Trubus, yang terpenting saat ini ialah percepatan vaksinasi dikejar secepat mungkin, kalaupun ada perusahaan swasta membantu harus didukung.

“Jadi, kalau ada perusahaan-perusahaan atau pelaku-pelaku usaha yang membantu percepatan vaksniasi ya kita support,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane menyatakan bantuan dari kalangan pengusaha akan meringankan beban pemerintah untuk menangani dampak dari pandemi COVID-19.

Mengingat belanja negara sejak tahun lalu cukup membengkak, sedangkan penerimaan pajak masih cukup tertekan sehingga defisit anggaran berisiko melebar.

"Boleh saja swasta ikut berperan, asalkan jangan mengganggu program pemerintah," ujar Masdalina, Selasa (02/11/2021).

Masdalina menuturkan, hal terpenting yang perlu dilakukan saat ini adalah mempercepat penanganan pandemi COVID-19, dan tidak mempersoalkan berbagai substansi yang justru kontraproduktif.

"Terlepas siapa pihak yang terlibat, ini memang mendesak untuk mengakhiri wabah virus Corona," bebernya.

Sementara itu, keterlibatan sejumlah pebisnis yang mendirikan Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Lab pada tahun lalu yang dijadikan sebagai kendaraan untuk membantu pemerintah mempercepat penanganan COVID-19 juga patut diapresiasi.

Direktur GSI Lab Aditya menjelaskan GSI Lab yang diinisiasi sejumlah pengusaha merupakan inisiatif kewirausahan sosial dan pelopor aksi solidaritas untuk mendukung pemerintah memberikan layanan kesehatan genomik berkualitas kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“Kami berkomitmen memberikan layanan pengujian PCR dengan presisi handal dan kecepatan tinggi sesuai dengan ketentuan pemerintah. Visi kami meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan layanan genomik dan molekuler yang cepat, berkapasitas besar dan berkualitas tinggi, yang terhubung dengan data epidemiologis dan sistem informasi digital,” kata Aditya, Selasa (02/11/2021).

Menurut Aditya, sebagai wujud komitmen dari kewirausahaan sosial ini, maka GSI Lab, melalui program sosial #SwabAndSaveIndonesia, hingga saat ini terus melakukan PCR swab gratis kepada masyarakat Indonesia yang membutuhkan, yakni masyarakat kurang mampu dan petugas garda terdepan (frontliners) yang memiliki resiko tinggi terpapar.

Selain itu, GSI Lab juga memiliki program sosial #SolidaritySequence yang aktif membantu Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan test Whole Genome Sequencing (WGS) gratis, guna mendeteksi dan melakukan surveillance terhadap varian-varian SARS-CoV-2 yang beredar di Provinsi DKI Jakarta dan di seluruh Indonesia.(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler